KATA ADALAH SENJATA
“Membaca adalah gerbang utama sekaligus kunci
pembuka bagi yang ingin menggenggam keberhasilan (Abdul Hakim Busro)”.
Perbendaharaan kata akan diperoleh seseorang yang
banyak membaca. Kosa kata yang ia peroleh dari membaca akan tersimpan secara
otomatis dalam memori otaknya sehingga akan muncul secara tiba tiba menjadi
rangkaian kalimat yang sungguh enak dibaca/didengar dan tidak membosankan
Membaca
bagi seorang penulis sangatlah penting
agar kalimat dituliskan mengandung banyak kata yang bermakna dan menarik. Bahan
bacaan seorang penulis tidak hanya satu jenis, tetapi bisa berbagai macam ragam
dan jenisnya, bisa fiksi, nonfiksi, atau bisa juga membaca alam sekitar yang
perlu dipotret untuk dimunculkan suatu kalimat penjelas yang menggambarkannya. Misalkan
seorang pendidik yang biasa membaca, akan memunculkan kalimat kalimat penjelas yang sangat menarik
dan memotivasi siswa dalam belajar. Siswa tidak mudah bosan dan semakin
termotivasi, bahkan jika terjadi kekosongan jam siswa bisa belajar mandiri tanpa
adanya pendidik tersebut.
Bahan bahan
bacaan membuat penguasaan kosakata penulis berdampak positif bagi keterampilan
menulis. Keterampilan menulis akan dengan sendirinya berjalan dengan terbiasa
dan kalimat kalimat yang dimunculkan berisi rangkaian kata yang indah dan menarik.
Penulis berani dan percaya diri memunculkan karya-karya tulisnya. Kemampuan penulis
tersebut karena berkeyakinan ingin maju dan pantang menyerah. Ia mencoba
membunuh ketakutan yang tanpa alasan. Semua bayang-bayang ia singkirkan demi
karya karya tulis yang handal. Ia beralasan bahwa bacaan yang banyak tanpa
diwujudkan dalam bentuk karya tulis akan tidak bermakna dan menjadi tanda tanya
apakah seseorang paham tentang suatu masalah. Tulisan yang dihasilkan setidaknya
merupakan salah satu bentuk jalan keluar pemecahan masalah yang sedang terjadi.
Penulis
yang gemar membaca dapat membuat otak tetap aktif dan bereaksi untuk melakukan
fungsinya secara baik. Membaca dapat memperkuat kemampuan berpikir dan
menganalisis. Karena itu otak yang berisi bertrilyun trilyun neuron sebenarnya
memberi sinyal kepada kita bagaimana kita bisa mengisinya dengan pengetahuan yang
berjuta juta ini. Saat membaca, mata bekerja dan otak berfikir bagaimana yang
dibaca mata bisa masuk sampai ke pemahaman atau ke analisis untuk penerapannya.
Jika ini dilakukan terus menerus dengan menggunakan bahasa yang baik, mak dalam
pemecahan masalah menjadi mudah sesuai tujuan.
Penggunaan
bahasa yang baik akan memunculkan hasil karya tulis yang baik pula. Bagaimana
kita bisa menjadi pribadi yang cerdas berbahasa khususnya Bahasa Indonesia.
Perkembangan bahasa indonesia memang sangat pesat, banyak bahasa asing yang terserap,
tetapi keterampilan berbahasa yang baik kadang kadang kurang dimiliki oleh para
pejabat dan penceramah. Kadang-kadang beliau menggunakan bahasa gaul yang
membuat terlena tentang pentingnya kecintaan terhadap bahasa indonesia. Bahkan
dalam forum-forum diskusi ada beberapa narasumber yang kadang bangga dengan
bahasa asing, sehingga saat penyampaian sering menggunakan kata kata asing
walaupun sebenarnya bisa diterjemahkan ke bahasa indonesia.
Di
instansi instansi kadang ditemukan penggunaan kata bahasa asing dan indonesia.
Yang sering terjadi kata bahasa indonesia berada di no dua dan di no satu
bahasa asing. Inilah yang meragukan kita tentang kecintaan terhadap bahasa
indonesia. Di instansi pendidikan seorang guru hendaknya memotivasi peserta
didik tentang kecintaan dan kebanggaan berbahasa indonesia. Inilah hal
terpenting yang harus dimiliki oleh setiap insan Bangsa Indonesia.
“Mari utamakan bahasa indonesia, lestarikan bahasa daerah,
dan kuasai bahasa asing (Abdul Hakim Busro)”.
Seorang
guru apapun mata pelajaran yang beliau ampu yang merangkap sebagai penulis sudah
seharusnya menuliskan karya karya akan kecintaan berbahasa khususnya mencintai
dan melestarikan bahasa indonesia, bisa menunjukkan kepada dunia bahwa bahasa
indonesia itu ada disertai keanekaragaman budaya dan bahasa daerahnya. Bahasa asing
harus dikuasai untuk bisa berkomunikasi dengan negara asing, karena
keterampilan dalam berkarya khususnya menulis harus terus bertambah agar bisa
ikut serta memberikan jalan keluar bagi permasalahan dunia dalam bentuk karya
tulis. Terihatlah bahwa kalimat kalimat yang dihasilkan dari rangkaian kata
merupakan senjata jalan keluar dari permasalahan. Mari perbanyak membaca agar
tersimpan jutaan kata di memori otak kita yang akan keluar rapi dan enak dalam
bentuk karya tulis. Semoga kita bisa mewujudkan niat kita menjadi penulis
penulis Indonesia yang hebat di Indonesia dan di mata dunia.aaamiiin
Salam sukses
Jombang, 5 Oktober 2020
Mantab, Pak. Lanjutkan!
BalasHapusPoin tulisannya mudah dipahami, pak.
BalasHapusMari sama-sama membaca dan merangkai kata sebagai senjata dalam menulis dan berkomunikasi.
Tanpa kata, akan diam seribu bahasa.
Jadi tambah semangat menulis ya Pak Ahsan...
BalasHapusMakasih komentarnya,,semoga semua sukses,,, aaamiiin
BalasHapusMantap sekali resumenya.. Semangat!!!
BalasHapusMakasih b aam
BalasHapusayo terus menulis dan gunakan kata sebagai senjata
BalasHapusMantap Pak. Semoga kita bisa menulis dan menulis dengan banyak membaca. Kata adalah senjata. Semangat
BalasHapusMakasih utk shobat atas motivasi yg disampaikan,,, salam sukses semua
BalasHapus