SANTRI SEHAT INDONESIA KUAT

 

Hari ini MTsN 2 Jombang di tengah pandemi covid-19 yang belum berakhir tetap mengikuti peringatan HSN atau Hari Santri Nasional yang tepat jatuh pada tanggal 22 Oktober. Dalam suasana pandemi yang sudah menyerang semua sektor, Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Rejoso Peterongan Jombang dengan protokol kesehatan yang ketat menghimbau semua unit yang dinaunginya mengikuti upacara HSN secara virtual.

 

Hari santri diperingati setiap tanggal 22 Oktober merujuk pada sejarah, dimana tepatnya pada tanggal 22 Oktober 1945 KH. Hasyim Asy’ari selaku Rois Akbar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menyerukan kepada umat Islam untuk berperang (jihad) melawan tentara sekutu yang ingin menguasai kembali wilayah bumi nusantara pasca Proklamasi Kemerdekaan. Waktu itu yang menjadi pemenang perang Dunia II adalah negara Inggris. Inggris ingin menguasai semua wilayah bekas jajahan Jepang yang kalah perang pasifik.

 Seruan Resolusi Jihad tersebut disampaikan saat ada pertemuan ulama Jawa dan Madura di Surabaya. Para Santri meminta kepada pemerintah Indonesia untuk bersikap tegas, karena Inggris dan sekutunya telah berbuat dhalim merebut bumi nusantara yang telah memproklamirkan kemerdekaannya. Kaum santri yang dikenal “arek-arek Suroboyo” dipimpin oleh Bung Tomo berhasil menewaskan pimpinan sekutu BrigJend A.W.S  Mallaby dalam pertempuran yang berlangsung dari tanggal 27-29 Oktober 1945. Baca : Di sini

 Resolusi Jihad yang bertepatan pada tanggal 22 Oktober tersebut ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional ( HSN ) berdasarkan Keppres No. 22 Tahun 2015 yang ditandatangani di Masjid Istiqlal Jakarta pada tanggal 15 Oktober 2015.

 Di masa pandemi Covid-19 ini HSN tetap terselenggara dengan keterbatasan. Peringatan yang sangat jauh berbeda dari tahun sebelumnya. Protokol kesehatan sangat diutamakan untuk menghindari merebak dan menyebarnya covid-19. Dengan mengambil tema “Santri Sehat Indonesia Kuat”, terkandung makna yang sangat dalam. Kementerian Agama (Kemenag) dalam keterangan persnya menyebutkan, banyak pesantren yang telah berhasil melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan dampak pandemi Covid-19. Modal utama pesantren adalah tradisi kedisiplinan yang selama ini diajarkan kepada para santri, serta keteladanan dan sikap kehati-hatian para kiai dan pimpinan pesantren. Baca : Di sini

 Kedisiplinan yang diterapkan dipesantren merupakan modal awal santri agar bisa menjunjung arti sebuah aktivitas. Kedisiplinan atau bahasa pondoknya “istiqomah” merupakan istilah yang kerap diucapkan karena memiliki makna yang lurus, tegak atau dalam bahasa bakunya konsisten.

 Bagaimana seorang santri bisa menajalankan rutinitas keagamaan dengan istiqomah yang akan berdampak dalam kesehatan lahir dan bathinnya. Ia menjadi pribadi yang konsisten memegang ajaran agama tanpa tergoyahkan oleh situasi lingkungan yang menggoda. Akhlak terpuji yang terpancar dari seorang santri yang istiqomah akan menjadi daya tarik tersendiri dalam persaingan dunia yang semakin tajam. Keistiqomahan santri dalam menjaga kesuciannya bisa menjadikan dirinya pribadi yang tegas dan konsisten dalam bertindak dan berucap. Selamat hari santri nasional semoga dengan tema “Santri Sehat Indonesia Kuat” menjadikan santri semakin istiqomah dalam menjaga diri dengan aktivitas kepondokan yang diajarkan oleh para guru-guru dan kyai. Dengan sikap yang keras dan hati yang ikhlas, seorang santri bisa menjadi orang yang istiqomah berada di jalan yang lurus. Baca : Di sini