Pernahkan Anda sulit mendapatkan sinyal HP? Tentu jawabannya ya atau
bahkan sering. Kenapa? Coba tanya ke kartunya! Karena tidak semua kartu HP
lancar akses sinyalnya. Kerena sinyal tergantung daerahnya juga.
Kadang yang diburu bukan sinyalnya tapi murahnya. Karena dengan
harga murah dapat paket data yang lumayan besar. Kenapa ya? Mungkin kantongnya
lagi menyesuaikan. Biasa manusia! Emangnya kenapa?
Saya aja kalau membeli barang pingin murah dapat banyak. Itulah naruli
wajar manusia. Apa yang enak hari ini langsung diambil tanpa pikir dampak
jangka panjangnya.
Hidup ini memang dinamis. Tapi kedinamisan hidup karena mengimbangi
perkembangan kebutuhan yang ada. Kadang kedinamisan hidup membuat manusia bisa semangat
dan tidak. Tergantung gairah (mood) dan niat mengahadapi kedinamisan.
Inilah yang disebut mirip sinyal gawai. Kadang lancar dan kadang
tidak. Tergantung daerah dan kartu gawai. Dan bahkan bisa nol sinyal sama
sekali, yang membuat si empunya bingung karena yang diharapkan tidak
datang-datang.
Awal Menulis Bu Rita
Bu Rita yang mempunyai nama lengkap Rita Wati,S.Kom Profil Terlahir
dengan nama Rita Wati di Tanjung Pinang pada tanggal 24 September 1982 dari
orang tua berdarah minang. Memiliki hobi membaca terkhusus buku-buku cerita
sejak kecil.
Awal mula ia ingin
menjadi penulis sudah terbesit sejak lama ketika Bu Rita menginjakkan kaki di
Yogyakarta tahun 2001. Ketika itu teman sekosnya telah menjadi seorang penulis.
Melihat beliau aktif menulis sudah terbesit keinginan ingin ikut-ikutan
menulis. Akan tetapi ketika itu ia tidak tahu mau mulai dari mana, dan mau
menulis apa. Karena kebersamaan Bu Rita dengan temannya cukup sebentar karena temannya
memutuskan menikah muda, akhirnya keinginan tersebut dipendam.
Tahun 2005
kembali terbesit lagi keinginan menulis
karena saat Bu Rita kuliah saya sering di ajak menjaga stand bazar buku. Sambil
menjaga stand sambil membaca buku sehingga keinginan untuk menulis bangkit
kembali.
Saya mulai
mencoba untuk menulis cerpen ala saya dan puncaknya ingin menulis novel hingga
sudah di tulis sebanyak 80 halaman. Tapi… ada tapinya saat itu ia malu
menunjukkan tulisan kepada orang lain.
Masa-masa kuliah temannya sering meminjam komputer. Sangking khawatirnya
tulisan Bu Rita dibaca sama mereka akhirnya semua tulisan, ia beri password.
Begitulah
ketidakpedeannya saat itu. Karena tidak pernah PD tulisan di baca oleh orang
lain akhirnya ia menjudge diri sendiri bahwa ia tidak bakat menulis.
Bu Rita dengan Blognya
Bu Rita berprofesi
sebagai guru di SMP Negeri 2 Mendoyo. Kab. Jembaran, Provinsi Bali, operator, writer, kurator dan blogger. Masa kecil hingga remaja Bu
Rita habiskan di Tanjung Pinang Kepulauan Riau kemudian melanjutkan studi S1 di
Yogyakarta. Pernah bekerja di Serang kemudian menikah dan kini menetap di Bali.
Motto hidupnya adalah setelah kesulitan pasti ada kemudahan dan belajar
sepanjang hayat.
Bu Rita bergabung
di grup belajar menulis online pada gelombang 10. Peserta diwajibkan
memiliki blog untuk memposting tulisannya. Bu Rita sebenarnya sudah lama memiliki
blog sebelum bergabung dengan grup belajar menulis online bersama Om Jay.
Tahun 2005 blog juga sudah mulai booming, sebagai
mahasiswa komputer saat itu Bu Rita juga memiliki keinginan untuk memiliki jejak
digital. Akhirnya ia membuat blog masih banyak tapinya tahun itu kalau mau
menggunakan internet masih harus ke warnet. Dan terjadilah blog yang ia buat
untuk pertama dan terakhirnya karena malas ke warnet.
Saya juga sama
dengan Bu Rita, maksudnya sebelum bergabung dengan grup belajar menulis online
bersama Om Jay. Saya sudah mempunyai alamat blog. Waktu itu di sekolah saya ada
pelatihan pembuatan blog.
Lama Bu Rita tidak
pernah memikirkan blog dan menulis, karena sudah merasa tidak berbakat akhirnya
2011 ia kembali lagi membuat blog. Seperti keinginan semula ingin memiliki
jejak digital. Bulan pertama ia bisa memposting 6 tulisan, bulan berikutnya
semakin berkurang 3 tulisan semakin lama kembali blog ia abaikan.
Apa yang
dilakukan Bu Rita terhadap blognya persis sinyal gawai. Saat menjadi mahasiswa tahun
2005 ia membuat blog, terus malas. Tahun 2011 ia membuat blog lagi dan diisi
dengan 6 tulisan, dan diabaikan lagi. Waduh kasihan itu blog!
Tahun 2013
Kurikulum Baru di mana Mapel TIK dihapus. Sebagai guru TIK Bu Rita ikut galau
sehingga ketika ada lomba English Essay
di UNDIKSHA dengan tema kurikulum 2013 ia ikut menulis essay walaupun
kemampuan Bahasa Inggrisnya tidak seperti guru Bahasa Inggris, tapi ia PD aja
yang terpenting pada saat itu ia bisa mengungkapkan uneg-unegnya jika Mapel TIK
dihilangkan maka akibatnya siswa akan mengalami buta teknologi. Jika pun ada
yang mampu menggunakan secara otodidak jumlahnya hanya terbatas.
Dalam lomba
tersebut Bu Rita tidak menyangka menjadi finalis, dimana hampir semua peserta
dari guru Bahasa Inggris. Itulah awal prestasi Bu Rita dalam menulis.
Akan tetapi
lagi dan lagi itulah tulisan terakhir Bu
Rita hingga benar-benar vakum sampai pandemi datang. Ibarat kata Omjay blognya sudah
penuh sarang laba-laba, ibarat rumah yang telah ditinggal hingga sekian lama.
Sama dengan
blog saya yang dibuat tahun 2012 yang hanya memenuhi tugas pelatihan saja. Dan sampai
tahun 2020 tidak pernah saya kunjungi. Om Jay bilang sudah penuh sarang
laba-laba. Sudah hampir 8 tahun tidak saya kunjungi dan waktu ikut grup belajar
menulis online saya lupa alamat blognya.
Cinta Lama
Bersemi Kembali
Kalimat tersebut
pas untuk mengungkapkan mood dan niat Bu Rita yang kembali harus bercengkerama
dengan blog yang lama ditinggalkan. Bu Rita harus mengaktifkan kembali blog
yang lama ditinggalkan.
Hikmah dari
pandemi akhirnya tahun 2020 bulan April inilah awal keaktifan Bu Rita ngeblog. Ia
mulai mengaktifkan blog untuk mengisi materi tapi hanya bertahan 3 postingan
kembali penyakit malas menghantui.
Mulailah ia mengikuti
webinar pada tanggal 27 April dan kebetulan acara di buka oleh Prof.Unifah
Ketum PGRI pusat, dan menyampaikan jika ada pelatihan menulis pesertanya dari
seluruh Indonesia dan menyinggung dari Provinsi Bali masih sedikit.
Saat itu ia mulai
tertarik untuk join di group Belajar Menulis yang di pelopori oleh Omjay.
Padahal selama gelombang 1-10 ia selalu mendapatkan link untuk join group
menulis karena Omjay selalu mengeshare di Group Elearning Guru TIK Bali. Tapi Bu
Rita baru bergabung di gelombang 10.
Saat bergabung Bu
Rita sudah telat sehari. Ia masih bingung ini group pelatihan nya lewat WA,
hanya membaca text , di siang hari pada saat bulan puasa. Sambil jalan melihat
teman-teman memposting tulisan di group ia mulai mengerti jika setiap materi
peserta harus meresume dan posting di blog masing-masing.
Alhamdulillah
berkat belajar meresume di Kelas Belajar Menulis Bersama Omjay, Bu Rita menjadi
aktif menulis resume walaupun bukan materi di kelas belajar sehingga hadiah
buku,termos, souvenir lainnya mulai saya dapati di acara lain.
Sambil berjalan
akhirnya hingga kini Bu Rita telah menerbitkan 2 buku solo, 1 calon buku duet bareng Prof Eko yang Alhamdulillah
sudah di nyatakan di terima tanpa revisi oleh penerbit Andi. 5 buku antologi di
mana 3 antologi saya menjadi kurator yaitu the meaningfull true stories,
Senandung Guru Jilid 1 dan 2.
Kesimpulan
Pengalaman Bu
Rita bisa menjadi pembelajaran buat kita. Apa itu? Jika kita sudah berniat
untuk menulis, maka jangan sampai ditinggal begitu saja. Terus dan teruslah
menulis. Jangan bingung dengan tema apa yang akan ditulis.
Anda akan
menenukan suatu keajaiban dari aktivitas menulis yang telah dilakukan. Dan tidak
ada penyesalan selagi yang ditulis tidak berbau sara, politik, atau apa saja
yang membuat ketidakseimbangan sel syaraf.
Ingin tahu
bukti keajiban menulis? Jangan mencoba, tapi langsung laksanakan. Laksanakan niat
yang bagus untuk menulis. Berbagilah kepada orang lain tentang apa yang Anda
rasakan. Berbagi dalam bentuk sebuah karya tulis. Selamat sukses selalu.
Jangan kayak
sinyal gawai. Sinyal yang putus nyambung putus. Kasihan tuh niat yang bagus
terus diputus begitu saja.
luar biasa tulisannya, sangat menginspirasi kami yag membacanya, semoga dapat ketularan ibu Rita.
BalasHapusMakasih om jay
HapusWoww..wlways mantul
BalasHapusTerima kasih Pak Ahsan tulisan yang berkarakter membuat pembaca terhipnotis. Keep Writing and sharing
BalasHapustgl 24 Nop 2020 nanti, Bu Rita akan bicara hal yang serupa. Jadi ngak sabar nih nunggu nya.....
BalasHapusoya, silahkan kunjungi blog saya ya di suciptoardi.wordpress.com
BalasHapusMakasih Bu Rita, sukses
HapusCinta Lama Bersemi Kembali, mantap.
BalasHapusSalam jumpa pertama. Pengalaman adalah guru yang paling baik
BalasHapusPaparan yang sangat komplit dan bermanfaat
BalasHapusYa betul saya juga terhipnotis saat malam itu mengikuti kelas. Betapa jatuh bangunnya dalam menulis tidak pernah berhenti...satu teladan patut ditiru.... semangatnya.
BalasHapusMantap, Om! Inspiratif sekali. Semoga bisa menerapkan prinsip jatuh sekali, bangkit berkali-kali. Aamiin
BalasHapusMantap, Om! Inspiratif sekali. Semoga bisa menerapkan prinsip jatuh sekali, bangkit berkali-kali. Aamiin
BalasHapusMakasih buat semua atas kunjunga dan sarannya, sukses selalu
BalasHapusManttapppp
BalasHapusPas buka cling.. Tampilannya mantul
BalasHapusTulisannya bagus...enak dibaca
BalasHapusMantap... Jadi lebih semangat utk menulis setelah membaca tulisan bapak, karena memang penyakit malas yg sering menghampiri
BalasHapusMantap resumenya,Bu Rita hebat ya.
BalasHapusKeren selalu, mengulas sosok inspiratif. Salam Pak
BalasHapusKeren pak!! Lanjutkan semangat menulisnya
BalasHapus