PANDEMI MEMBAWA BERKAH

 

Pandemi Covid-19 yang menari-nari bak tarian bidadari di trending topik tiap media seakan membuat Covid-19 semakin kerasan. Perjuangan anak manusia seluruh dunia agar bisa bersahabat dengannya masih belum membuahkan hasil yang diharapkan. Covid-19 semakin gencar menerjang menghantam semua sektor kehidupan. Sektor  ekonomi dan pendidikan sebagian  sektor yang semakin tak berdaya mengikuti tarian Covid-19 yang hampir setahun menari tanpa henti.

 

Sebagai seorang mahasiswa, Didin harus menyelesaikan tugas kampus yang dibebankan. Belum lagi tugas dia sebagai pengurus senat. Inilah yang membuatnya semakin stress membagi waktu antara tugas sebagai mahasiswa dan sebagai pengurus senat, walaupun sebenarnya kegiatan senat sedikit berkurang karena pandemi Covid-19. Kemampuan Didin dalam menulis sudah lama dilirik kampus. Tak ayal dia juga yang diemban mewakili lomba menulis karya ilmiah tingkat mahasiswa se propinsi yang seminggu lagi harus diuplod dan dipresentasikan secara virtual karena pandemi Covid-19. Kiriman uang bulanan dari orang tuanya kadang macet. Bapaknya sebagai karyawan perusahaan yang bekerja tidak full karena Pandemi Covid-19 yang berakhibat ada pengurangan jam kerja.  Didin mempunyai teman dekat se asrama. Panggil saja namanya Arman. Arman sudah berada di semester akhir, yang sebentar lagi menghadapi para dosen penguji skripsi.

 

“Din, sudah selesai menulisnya ? “ tanya  Arman sambil menepuk pundak Didin dari belakang. Didin yang sedang termenung di teras asrama dengan pandangan kosong. Dengan kalimat pelan dan wajah yang kusut dia menjawab, “Belum Mas,”.

Didin menceritakan ke Arman perihal banyak kegiatan senat dan tugas kampus yang sedang dijalani.

“Lho, kamu kan bisa memilih, mana yang harus didahulukan ? “, lanjut Arman sambil duduk di sampingnya.

Arman yang dulu juga pernah berkecimpung di senat tentunya sudah berpengalaman membagi waktu antara tugas kampus dan senat. Kebetulan Arman juga pernah mewakili kampus mengikuti lomba karya ilmiah. Ia aktif menulis di blognya.

“Ayo ikuti aku Din !”, pinta Arman sambil berdiri menuju kamar asrama.

Arman menunjukkan sebuah buku yang berjudul “JURUS JITU MENULIS DAN BERPRESTASI”. Buku tersebut dikarang oleh Perempuan bernama lengkap Noralia Purwa Yunita, M.Pd ini lahir di Kudus, 12 Juni 1989. Dia putra pertama dari dua bersaudara dengan ayah bernama Ali Achmadi, S.Pd dan ibu Noor Fatkhiyah, S.Pd.SD.

 

Arman menceritakan bahwa Bu Nora saat ini bekerja sebagai pengajar di SMP Negeri 8 Semarang. Selain mengajar, aktif menulis di blog ( link https://noraliapurwa.blogspot.com )  dan tergabung dalam komunitas sejuta guru ngeblog, juga sebagai penulis baru di Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan, salah satu tim admin di website guru penggerak, anggota komunitas koordinator virtual Indonesia (KKVI), anggota Musyawarah Guru Mata Pelajaran Prakarya dan IPA, serta Pembimbing ekstrakurikuler KIR SMP. Chenel youtubenya bisa di akses di link https://www.youtube.com/channel/UCLwarYhfDygjvFIpwLZJA_w.

Arman memotivasi Didin agar segera menyelesaikan tulisannya yang seminggu lagi diikutkan lomba. Ia menunjukkan beberapa kendala dan jalan keluar jitu  yang dilakukan Bu Nora dalam menulis. Kendala dan jalan keluar yang dialami biasanya meliputi :

1.      Banyak kegiatan, dengan skala prioritas.

2.      Malas dan jenuh, dengan beralih ke kegiatan lain

3.      Krisis ide, dengan terapkan jurus bapak Akbar Zainuddin, karena segala sesuatu yang kita rasa, kita lihat dapat dijadikan ide. Apapun yang kita rasakan dan pikirkan, dapat diubah menjadi sebuah tulisan, karena ia yakin, tidak ada yang  tidak bisa menulis, karena menulis bagi dia  sama dengan berbicara. Bedanya hanya dituangkan lewat tulisan

4.      Perbendaharaan diksi, biasanya ia membaca artikel orang lain,atau membaca novel. Karya apapun ia baca karena dengan banyak membaca, akan memperkaya diksi kita

5.      Takut menulis, om Jay meyakinkan bahwa tulis saja dulu apa yang kita pikirkan, jangan permasalahkan EYD atau kaidah kebahasaan yang lain.cukup tulis hingga selesai.

Arman sering berkunjung ke blog Bu Nora. Ia banyak membaca tulisan-tulisan beliau melalui blognya. Di masa pandemi ini banyak buku karya beliau yang sudah terbit. Karya yang sudah dibuat meliputi bahan ajar Kimia SMA, buku antologi "Menciptakan pola pembelajaran efektif dari rumah", buku seri ekoji academy "Digital Mindset", buku " jurus jitu menulis dan berprestasi", buku antologi " Kisah Inspiratif Sang Guru", dan beberapa artikel yang telah dimuat di media daring dan cetak. Saat ini sedang tahap penyelesaian naskah buku yang kedua untuk seri ekoji academy "gamifikasi, belajar menyenangkan seasyik bermain game", naskah antologi bersama siswa " Belajar dari Covid-19 ".

 “Ada berkah tersendiri yang bisa diambil dari pandemi ini, “kata Bu Nora yang ditirukan Arman. Didin semakin ceria wajahnya mendengar motivasi Arman dan terlihat ada aliran elektron semangat untuk memulai menulis.

 






“Ya, Man makasih atas motivasinya, walau lagi pandemi ini saya harus terpacu memprioritaskan tulisan yang seminggu ikut lomba,” kata Didin sambil berdiri menuju kamar mandi untuk buang hajat karena hawa dingin malam yang selalu merangsang ginjal mengeluarkan cairannya.

Dari kamar kecil Didin ke kamar asramanya. Ditutupnya pintu kamar Arman, ia mulai berkencan dengan bantalnya yang setia lama menunggu. Dan Arman terlelap dalam mimpi indahnya mengharap temannya sukses. Sementara Didin melanjutkan karya tulisnya.

Komentar

  1. Selalu mantap resumenya pak Ahsan... sukses ya pak...

    BalasHapus
  2. Mantap 👍 skenario awal aku sempat mikir😬 good job 👍

    BalasHapus
  3. Gaya penulisan yang berbeda dengan yang lain. Mantul pak

    BalasHapus
  4. makasih kunjungannya teman..salam sukses selalu

    BalasHapus
  5. Tak kira..... Ternyata ??? Josslah pokoknya buat p Kamad

    BalasHapus
  6. Tambah mantap, Om! Tinggal dipoles pemakaian tanda baca saja. Tabik.

    BalasHapus
  7. Mantap pak Resumenya, selalu dikemas dengan cerita yang bagus

    BalasHapus
  8. Meramu resume sangat bagus, sukses pak ....

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGAPA HARUS MENULIS

SURGALAH UPAHNYA

KATA ADALAH SENJATA

MENULIS SEMUDAH UPDATE STATUS

MIRIP SINYAL GAWAI

PUCUK DICINTA ULAM TIBA

BLOG MEDIA DOKUMENTASI

TIADA KATA TERLAMBAT

SANTRI SEHAT INDONESIA KUAT