PANDEMI MEMBAWA BERKAH
Sebagai seorang mahasiswa, Didin harus menyelesaikan tugas
kampus yang dibebankan. Belum lagi tugas dia sebagai pengurus senat. Inilah yang
membuatnya semakin stress membagi waktu antara tugas sebagai mahasiswa dan
sebagai pengurus senat, walaupun sebenarnya kegiatan senat sedikit berkurang
karena pandemi Covid-19. Kemampuan Didin dalam menulis sudah lama dilirik
kampus. Tak ayal dia juga yang diemban mewakili lomba menulis karya ilmiah
tingkat mahasiswa se propinsi yang seminggu lagi harus diuplod dan
dipresentasikan secara virtual karena pandemi Covid-19. Kiriman uang bulanan
dari orang tuanya kadang macet. Bapaknya sebagai karyawan perusahaan yang
bekerja tidak full karena Pandemi Covid-19 yang berakhibat ada pengurangan jam
kerja. Didin mempunyai teman dekat se
asrama. Panggil saja namanya Arman. Arman sudah berada di semester akhir, yang
sebentar lagi menghadapi para dosen penguji skripsi.
“Din, sudah selesai menulisnya ? “ tanya Arman sambil menepuk pundak Didin dari belakang.
Didin yang sedang termenung di teras asrama dengan pandangan kosong. Dengan
kalimat pelan dan wajah yang kusut dia menjawab, “Belum Mas,”.
Didin menceritakan ke Arman perihal banyak kegiatan senat
dan tugas kampus yang sedang dijalani.
“Lho, kamu kan bisa memilih, mana yang harus didahulukan ? “,
lanjut Arman sambil duduk di sampingnya.
Arman yang dulu juga pernah berkecimpung di senat tentunya sudah
berpengalaman membagi waktu antara tugas kampus dan senat. Kebetulan Arman juga
pernah mewakili kampus mengikuti lomba karya ilmiah. Ia aktif menulis di
blognya.
“Ayo ikuti aku Din !”, pinta Arman sambil berdiri menuju
kamar asrama.
Arman menunjukkan sebuah buku yang berjudul “JURUS JITU
MENULIS DAN BERPRESTASI”. Buku tersebut dikarang oleh Perempuan
bernama lengkap Noralia Purwa Yunita, M.Pd ini lahir di Kudus, 12 Juni 1989.
Dia putra pertama dari dua bersaudara dengan ayah bernama Ali Achmadi, S.Pd dan
ibu Noor Fatkhiyah, S.Pd.SD.
Arman menceritakan bahwa Bu Nora saat ini bekerja sebagai pengajar
di SMP Negeri 8 Semarang. Selain mengajar, aktif menulis di blog ( link https://noraliapurwa.blogspot.com ) dan tergabung
dalam komunitas sejuta guru ngeblog, juga sebagai penulis baru di Yayasan
Pusaka Thamrin Dahlan, salah satu tim admin di website guru penggerak, anggota
komunitas koordinator virtual Indonesia (KKVI), anggota Musyawarah Guru Mata
Pelajaran Prakarya dan IPA, serta Pembimbing ekstrakurikuler KIR SMP. Chenel
youtubenya bisa di akses di link https://www.youtube.com/channel/UCLwarYhfDygjvFIpwLZJA_w.
Arman memotivasi
Didin agar segera menyelesaikan tulisannya yang seminggu lagi diikutkan lomba. Ia
menunjukkan beberapa kendala dan jalan keluar jitu yang dilakukan Bu Nora dalam menulis. Kendala
dan jalan keluar yang dialami biasanya meliputi :
1.
Banyak
kegiatan, dengan skala prioritas.
2.
Malas
dan jenuh, dengan beralih ke kegiatan lain
3.
Krisis
ide, dengan terapkan jurus bapak Akbar Zainuddin, karena segala sesuatu yang
kita rasa, kita lihat dapat dijadikan ide. Apapun yang kita rasakan dan
pikirkan, dapat diubah menjadi sebuah tulisan, karena ia yakin, tidak ada yang tidak bisa menulis, karena menulis bagi dia sama dengan berbicara. Bedanya hanya
dituangkan lewat tulisan
4.
Perbendaharaan
diksi, biasanya ia membaca artikel orang lain,atau membaca novel. Karya apapun ia
baca karena dengan banyak membaca, akan memperkaya diksi kita
5.
Takut
menulis, om Jay meyakinkan bahwa tulis saja dulu apa yang kita pikirkan, jangan
permasalahkan EYD atau kaidah kebahasaan yang lain.cukup tulis hingga selesai.
Arman sering berkunjung ke blog Bu Nora. Ia banyak membaca
tulisan-tulisan beliau melalui blognya. Di masa pandemi ini banyak buku karya
beliau yang sudah terbit. Karya yang sudah dibuat meliputi bahan ajar Kimia SMA, buku
antologi "Menciptakan pola pembelajaran efektif dari rumah", buku
seri ekoji academy "Digital Mindset", buku " jurus jitu menulis
dan berprestasi", buku antologi " Kisah Inspiratif Sang Guru",
dan beberapa artikel yang telah dimuat di media daring dan cetak. Saat ini
sedang tahap penyelesaian naskah buku yang kedua untuk seri ekoji academy
"gamifikasi, belajar menyenangkan seasyik bermain game", naskah
antologi bersama siswa " Belajar dari Covid-19 ".
“Ada berkah
tersendiri yang bisa diambil dari pandemi ini, “kata Bu Nora yang ditirukan
Arman. Didin semakin ceria wajahnya mendengar motivasi Arman dan terlihat ada
aliran elektron semangat untuk memulai menulis.
“Ya, Man makasih atas motivasinya, walau lagi pandemi ini
saya harus terpacu memprioritaskan tulisan yang seminggu ikut lomba,” kata
Didin sambil berdiri menuju kamar mandi untuk buang hajat karena hawa dingin
malam yang selalu merangsang ginjal mengeluarkan cairannya.
Dari kamar kecil Didin ke kamar asramanya. Ditutupnya pintu
kamar Arman, ia mulai berkencan dengan bantalnya yang setia lama menunggu. Dan Arman
terlelap dalam mimpi indahnya mengharap temannya sukses. Sementara Didin
melanjutkan karya tulisnya.
Selalu mantap resumenya pak Ahsan... sukses ya pak...
BalasHapusSalam.kenal.untuk Didin dan Armanv
BalasHapusMantap 👍 skenario awal aku sempat mikir😬 good job 👍
BalasHapusGaya penulisan yang berbeda dengan yang lain. Mantul pak
BalasHapusmakasih kunjungannya teman..salam sukses selalu
BalasHapusDidin is the best pokoknya..
BalasHapusSemakin mantap resume Pak Ahsan. TOP..
BalasHapusmakasih temen...salam sukses selalu
BalasHapusTak kira..... Ternyata ??? Josslah pokoknya buat p Kamad
BalasHapusTambah mantap, Om! Tinggal dipoles pemakaian tanda baca saja. Tabik.
BalasHapusOke kesikut tengyu pak domo
BalasHapusBagus pk
BalasHapusBagus pk
BalasHapusMantap pak Resumenya, selalu dikemas dengan cerita yang bagus
BalasHapusMeramu resume sangat bagus, sukses pak ....
BalasHapusSangat bagus
BalasHapusresumenya keren
BalasHapusSuper banget
BalasHapus