MENULIS SEMUDAH UPDATE STATUS
Motto dari narasumber Pak Ya Dedi ku baca ternyata isinya luar biasa, “Carilah ilmu sebanyak-banyaknya. Semakin
banyak ilmu, kita tak akan menyalahkan orang lain”. Ilmu terus berkembang
seiring perkembangan peradaban manusia. Update keilmuan selalu dilakukan agar
tidak ketinggalan dengan tantangan masa yang sedang dihadapi. Permasalahan hidup
akibat aktifitas yang selalu dinamis seakan tidak pernah berhenti. Inilah yang membuatku terdorong untuk ikut menyumbangkan
karya bagaimana keluar dari permasalahan.
Karya yang kupilih yaitu karya tulis yang selama ini sangat kugemari. Bagaimana
karya tulis yang kutorehkan bisa menciptakan semangat, motivasi, kemauan,
usaha, dan konsistensi. Keberhasilan sebagai penulis akan kuraih jika hal
tersebut berhasil menarik magnet pembaca untuk berubah sesuai yang ada di karya
tulis. Sehingga permasalahan yang
dialami pembaca setidaknya bisa ada jalan keluarnya. Sebagaimana motivasi dari
Pak Ya Dedi : “Kunci keberhasilan seorang penulis adalah menciptakan semangat,
motivasi, kemauan, usaha, dan konsistensi.
Tulisan yang ku
torehkan dalam karya tulis tidak semudah membalikkan tangan. Tekad yang kuat
untuk menjadi penulis handal itu cita citaku. Ku mencoba mengikuti terus trik
trik dalam menulis di pelatihan belajar menulis on line. Sebenarnya aku sering update
statusku di gawai dengan kalimat kalimat pendek berisi motivasi dan solusi,
tapi untuk menulis paragraf serasa memikul beban yang besar. Kata pemateri Pak Ya Dedi :” Kita tanamkan
dalam diri ini bahwa menulis mudah, semudah update status. Misalnya, dari
sebuah pengalaman. Apa pun pengalaman Bapak/Ibu pada hari ini tulis saja.
Gunakan teknologi untuk menyimpannya. Bisa di laptop, hp, blog, facebook, dan
sebagainya.”
Ku ingat saat belajar naik sepeda dulu. Jatuh dan hampir menabrak
pagar tetangga itu pengalaman yang tak terlupakan. Tapi lambat laun dengan
semangat bahwa naik sepeda itu mudah semudah kita makan maka lancarlah ku
bersepeda. Sekarang aku harus belajar menulis paragraf yang panjang untuk
menciptakan karya tulis. Kuberpikir kenapa mudah menulis kalimat di status
gawai tiap hari. Ku kumpulkan tulisan tulisan sederhana. Mencoba merangkai
menghubungkan isinya menjadi suatu paragraf panjang. Menulis satu pararagraf
dua paragraf dan lama kelamaan menjadi berparagraf paragraf.
Paragraf panjang bisa ku buat dari satu tema yang ku
temukan dari outobiografi. Untuk mencari tema lain aku masih kesulitan. Pak Ya
Dedi bilang : “Pemilihan topik bisa kita pilih berdasarkan “minat”. Anggap
saja, penentuan topik kita ambil sesuai dengan minat kita. Bahkan, ketika kita
membaca surat kabar, ada satu paragraf yang menarik hati. Hal yang menarik
tersebut bisa dicatat, kemudian tambahi gagasan, ide, sanggahan, menambahi data
lain yang diperoleh." Mulailah ku cari koran, majalah, atau apapun yang bisa ku
baca untuk mencari tema tema yang menarik atau ku minati. Tidak terlupakan buku
buku bacaan yang ku sukai barangkali ada tema yang menarik untuk dikembangkan
menjadi paragraf dengan sudut pandangku sendiri. Kata Pak Ya Dedi : “Mencarilah
paragraf yang menarik dari buku yang kita sukai. Kemudian tulis satu paragraf
saja, kemudian lakukan pengembangan. Jika trik-trik di atas sudah dilalui,
biasanya akan lahir dengan sendiri ulasan yang ingin kita sampaikan.”
Tema tema yang kudapatkan dikembangkan dan dikemas agar
menarik minat baca. Aku tidak ingin hasil karya yang ku hasilkan hanya menjadi
koleksi rak buku tak berarti. Penghayatan dan penjiwaan dalam
setiap tema yang ku kembangkan sedikit demi sedikit mulai kumasukkan biar ide
ide yang kutorehkan bisa menjadikan magnet kehausan bagi pembaca. Narasumber
Pak Ya Dedi berpesan : “Jika ingin tulisannya ada roh, perlu penghayatan. Ide
yang biasa-biasa saja jika dikemas dengan penghayatan dan penjiwaan pembaca
akan muncul emosinya. Emosi, dalam menulis buku menjadi penarik rasa
ketertarikan.”
Nuansa penghayatan dan penjiwaan dalam karyaku sering
dimulai dari penggambaran masa yang ada. Ini merupakan kreatifitas yang ku
lakukan agar terasa hidup dan pembaca terbawa dalam karya tulisku. Karena saya
mempunyai tujuan menulis karya adalah sebagai aktifitas tambahan mengasah otak
agar dinamis dan kreatif menghidupkan sel sel syaraf otak dari penyakit pelupa.
Seperti apa kata narasumber Pak Ya Dedi : Cara kreatif ada banyak, tidak
terbatas. Di mana, setiap orang memiliki kreatif sendiri. Misalnya, memulai
tulisan dengan kata-kata kiasan atau puisi. Jangan lupa, menulis juga harus
punya tujuan.”
Aktifitas menulis
yang kulakukan mulai semudah update status. Apa yang muncul dipikiranku dengan
mudah mucul ditulisan seakan seperti air mengalir tertarik terus oleh gaya
gravitasi bumi yang tidak akan berhenti menyeimbangkan rotasi dan revolusi tata
surya. Semoga tulisan ini bermanfaat dan membawa sebuah kemaslahatan
penyelesaian masalah. aaamiiin
Salam sukses
Jombang, 11 Oktober 2020
Ahsanuddin, S.Pd, M.MPd (MTsN 2 Jombang)
Wuich,gaya resume yg patut dijadikan referensi. Sukses pak ahsanudin...
BalasHapusPembukanya sudah lebih oke, Pak. Tinggal mengolah isi saja dengan menggunakan kata-kata sendiri sesuai sudut pandang pribadi. Sebagai masukan bisa membuka aplikasi KBBI untuk penulisan kata baku. Semangat menulis! Sukses untuk kita semua.
BalasHapusmakasih masukannya, salam sukses
BalasHapusKerreeen pak Ahsan...
BalasHapusAlhamdulillah, bisa cepat membuat resume, saya belum bisa cepat.
BalasHapusMaaf untuk menulis "ku...." digabung atau dipisah ya, saya juga belum lihat PUEBI nya
hehe..pilihan warna design blognya sama Pak Ahsan
woww bagus, lanjutkan Pak Ahsannuddin. tetap semangaaatttt
BalasHapusmakasih pejuang sukses, salam sukses selalu
BalasHapusBagus sekali resume pak, keren
BalasHapusMakasih, salam sukses selalu
BalasHapusWoowww..blognya bagus bangeett..
BalasHapusWow 👍 mantap cara penyampaian nya juga ok. Mudah diterima 🙏 lanjt pak👋
BalasHapusMakasih masukkan nya, salam sukses
BalasHapusBismillah, ikut berkomentar ya!
BalasHapusSecara isi, sudah sangat bagus. Terasa ada nuansa tersendiri yang berbeda dari penulis atau blogger lainnya.
Ada beberapa saran yang semoga membantu:
1. Untuk penulisan Rasulullah, lebih bagus dengan gelarnya lengkap. Tapi jangan SAW. Ditulis saja Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Lengkap dan pas. Hal itu sebagai adab kita kepada beliau sekaligus kan memang bacanya begitu.
2. Untuk kata yang dimulai dengan "ku" lebih pas kalau digabung saja. Jangan dipisah. Contoh: ku baca. Yang benar itu adalah kubaca. Ada lagi ku torehkan, yang betul itu adalah kutorehkan. Kata-kata yang lain bisa dipelajari sendiri pak dari internet atau KBBI.
Begitu saja komentar dari saya. Sukses buat Bapak sekeluarga ya.
Wassalam..
Aaamiiin,, terima kasih teman masukannya,, secara perlahan dan pasti mudah mudahan kami bisa lakukan, mohon doa dan motivasinya,, salam sukses selalu
BalasHapusalhamdulillaah ....Tabarokallaah...sukses buat bapak...
BalasHapusMeninggalkan jejak, resume yang lengkap dengan tambahan yang oke juga. Salam literasi
BalasHapusKeren Pak Ahsanudin, mabis juga tampilan blognya
BalasHapusResume nya keren blog nya juga keren luar biasa
BalasHapusMakasih masukannya, salam sukses selalu
BalasHapusResume nya keren pak, sudah memiliki ciri khas tersendiri. Mantap
BalasHapusMakin mantap Pak Ahsan. Tinggal banyak belajar banyak kata baku ya.. Semangat
BalasHapusmantap pak Ahsan, semoga bisa menginspirasi saya untuk belajar menulis dan berkarya, sebagaimana hadits Rasul yang telah Pak Ahsan Kutip pada tulisan di atas. Mohon bimbingannya karena saya masih mau memulai belajar menulis
BalasHapusLuar biasa....saya harus banyak belajar dari BPK nih
BalasHapus