INDAHNYA NEGERIKU
1.
Mengenalkan
siswa dengan alam dan lingkungan belajar yang sebenarnya
2.
Mengajak
siswa untuk mengenal alam dan lingkungan sebagai bagian dari rasa syukur atas
nikmat Allah subhanahu wata’ala.
3.
Memberi
kesempatan kepada siswa untuk melakukan pengamatan, penggalian dan pengumpulan
data melalui pembelajaran kontekstual
4.
Memberi
kesempatan siswa untuk menulis laporan hasil studinya dalam SKAL
5.
Memberi
kesempatan siswa untuk belajar sambil rekreasi dan rekreasi sambil belajar
Tempat tujuan kegiatan ini yang utama adalah di JATIM PARK
1 Batu Malang. Di dalam lingkungan Jatim
Park 1 juga ada Musium Tubuh. (Bisa diakses dari web https://travelspromo.com/htm-wisata/jatim-park-1-batu-malang/)
Kebetulan waktu itu tepatnya bulan Oktober 2019 saya
menjadi panitia. Peserta SKAL sudah berkumpul di Lapangan Parkir Akper PP Darul
‘Ulum Rejoso Jombang sebelum jam 7 pagi. Di sediakan 4 bis untuk rombongan ke
Jatim Park 1. Kebetulan saya berada di Bis 4. Saya bagikan salep koyo ke
peserta untuk ditempel di perutnya agar bisa mengurangi rasa muntah saat
perjalanan. Tak lupa pula nasi kotak dan kresek saya berikan. Raut wajah ceria
dan ingin segera sampai di tempat tujuan muncul di wajah-wajah peserta. Pak
sopir dan kernet saya minta ke posisinya karena sudah siap meluncur. Tepat jam
7 an, bis dihidupkan pak sopir, mulai memutarkan kaki rodanya yang perkasa. Mic
di samping pak sopir saya ambil untuk memimpin doa perjalanan. Lalu saya
serahkan mic ke salah satu peserta untuk memimpin istighosah. Kegiatan
istighosah dilakukan karena kebetulan perjalanan jatuh pada hari kamis.
Kegiatan istighosah merupakan agenda mingguan madrasah yang terselenggara tiap
hari kamis. Jadi walau sedang perjalanan wisata, semua guru, karyawan, dan
siswa diistiqomahkan melakukan kegitan tersebut.
Bis keluar dari lapangan parkir, menuju jalan raya.
Rombongan mengambil rute dari arah barat, yaitu melewati Cukir-Kandangan-Ngantang-Pujon-Batu.
Setelah kegiatan istighosah, peserta diperbolehkan makan nasi bagi yang paginya
belum sarapan. Riuh dan canda antar peserta menambah semakin ramainya dalam
bis. Goncangan perut peserta mulai terjadi saat rombongan mulai melewati
Kasembon. Jalan yang meliuk-liuk bagai tarian putri menarik perhatian isi perut
peserta ikut menari. Ada yang mulai keluar isi perutnya lewat mulut peserta.
Untuk merilekskan peserta, rombongan berhenti sejenak di POM Ngantang.
Rombongan yang ingin buang hajat dan sebagainya diperbolehkan keluar kendaraan.
Hampir seperempat jam rombongan berhenti di POM Ngantang. Rombongan sudah siap,
dan perjalanan dilanjut ke Jatim Park 1 Batu. Perjalanan dari Jombang ke Batu
memakan waktu hampir 2 jam.
Setelah menempuh perjalanan hampir 2 jam, tibalah rombongan
di lapangan parkir wisata. Semua rombongan keluar, ada yang langsung ke kamar
kecil, makan nasi bagi yang belum, dan duduk santai. Saya dan beberapa panitia
menuju loket karcis untuk membeli tiket. Kebetulan kegiatan waktu itu tidak ke
Musium Tubuh Bagong. Jadi saya hanya membeli tiket untuk Jatim Park 1 saja. Tiket telah dibeli dan
peserta diminta menuju halaman utama wisata untuk melakukan foto per kelas
sebelum masuk wisata. Ternyata walau hari kamis, Jatim Park 1 sangat ramai
pengunjung, mungkin mereka tidak ingin berdesakan kalau datang hari Ahad. Tapi
kenyataannya tetap tidak sepi dari pengunjung.
Semua rombongan telah menerima tiket dan antri baris menuju
pintu utama. Begitu masuk tempat wisata, rombongan dipandu oleh petugas wisata.
Pemandu wisata membagikan lembar kerja ke peserta untuk ditulis apa yang perlu.
Dekat pintu utama pengunjung disuguhi galeri budaya nusantara, mulai dari adat
hajatan, alat-alat kesenian, dan termasuk baju-baju daerah. Saya dengan beberapa
teman guru bersua foto bersama di depan acara adat seakan seperti mengikuti
acara undangan hajatan. Kemudian rombongan diajak ke berbagai macam galeri rumah
adat nusantara. Peserta banyak yang bergaya berfoto di depan rumah adat, ada
yang berfoto di depan adat pernikahan. Sungguh luar bisa kayanya nusantara.
Indonesia yang memiliki 1.340 suku bangsa (diambil dari sumber web https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/04/210000869/daftar-suku-bangsa-di-indonesia?page=all#:~:text=Merujuk%20pada%20sensus%20penduduk%20oleh,kelompok%20yang%20terbesar%20di%20Indonesia.).
Budaya bangsa yang harus dilestarikan dan diwariskan ke generasi anak bangsa.
Jangan sampai kekayaan budaya nusantara hanya tinggal cerita. Budaya bangsa
dijarah bangsa lain dan mengakui budayanya itu yang sangat tidak diharapkan.
Tak lupa rombongan
disuguhi berbagai macam ilmu pengetahuan, mulai dari sains, sosial dan budaya. Saya
lihat foto-foto para ilmuwan yang berjasa mendarmabaktikan hidupnya bidang
pengetahuan. Berbagai jenis ilmu-ilmu fisika, kimia, dan biologi juga tak lewat
saya mencobanya. Tanaman sayur dan buah juga tak bisa dilewatkan untuk menambah
wawasan keilmuan tentangnya. Peserta dengan bolpoin yang selalu digemgam
mencatat apa yang diminta di lembar kerjanya. Berbagai bentuk miniatur patung,
rumah ibadah, makam para wali songo, sejarah uang indonesia, dan tak lupa pula
sejarah perjuangan Bangsa indonesia tak luput dari rangkaian perjalanan di
arena wisata.
Hampir dua jam
menyusuri area keilmuan di wisata. Rombongan istirahat di ruang istirahat depan
musholla, sambil makan makanan ringan bawaan. Kelelahan seakan belum dirasakan,
perbincangan akan enaknya bermain di wisata membuat rombongan ingin segera
mencoba. Salat Jamak Qasar Dhuhur dan Asar dilakukan bersama, karena perjalanan
masih lumayan lama. Rombongan mulai menyebar menuju arena bermain yang disukai.
Saya mencoba naik rool coaster yang menantang adrenalin. Ternyata banyak
pengunjung antri ingin mencobanya. Jeritan suara pengujung bersautan di atas
rool coster ketika berputar-putar dengan kecepatan yang rupanya sudah diatur
sama petugas untuk menantang adernalin.
Dari rool coster,
saya menuju arena rumah hantu, melihat akuarium dengan barbagai jenis ikan air tawar
dan laut. Masih banyak lagi arena bermain yang tidak bisa disebutkan satu-satu.
Hampir seharian penuh rombongan dimanjakan di arena wisata. Akses perjalanan
keluar dari wisata, pengunjung disuguhi berbagai tempat perbelanjaan yang
menggoda dompet. Sekitar setengah 4 sore
rombongan bersiap-siap keluar dari area wisata untuk melakukan perjalanan lagi.
Perjalanan
selanjutnya menuju Masjid Cheng Ho Pasuruan. Rombongan diberi kesempatan membeli
oleh-oleh di pusat perbelanjaan di samping masjid. Ada yang melakukan aktivitas
mandi karena seharian tubuhnya belum tersentuh air, tubuh terasa bau dan kulit
gatal-gatal. Salat magrib dan isya dilakukan dengan dijamak. Rombongan diperbolehkan
makan lagi jika merasakan lapar.
Rombongan siap
pulang menuju Pondok Darul Ulum Rejoso Peterongan. Dalam perjalanan pulang,
peserta saling cerita tentang pengalaman selama di wisata. Sungguh luar biasa indahnya
nusantara ini, ribuan budaya dan kekayaan alamnya menambah kebanggaan
tersendiri bagi anak bangsa. Kebanggan yang diwujudkan dalam sebuah tindakan
nyata. Tindakan yang bisa menjaga dan melestarikan ribuan budaya dan kekayaan
alam nusantara.
Komentar
Posting Komentar