MEMBACA PELUANG


Membaca

Apa sih membaca itu ?. Menurut KBBI membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati). Baca : https://kbbi.web.id/baca.

Dalam makna “membaca” mengandung dua kata utama :

1.    Melihat.

Menurut KBBI melihat adalah menggunakan mata untuk memandang (memperhatikan). Baca : https://kbbi.web.id/lihat. Melihat dengan mata. Sudah tentu, yang namanya melihat pasti dengan mata. Apa pernah melihat dengan telinga ? . Kalau itu namanya mendengar. Ada makna apa antara melihat dan mata ?

2.    Memahami

Menurut KBBI memahami adalah mengerti benar (akan); mengetahui benar. Baca : https://kbbi.web.id/paham. Bukan hanya sekedar mengerti, tapi ditambahi dengan benar.

Apa yang perlu dilihat dan dipahami ?. Yang perlu dilihat dan dipahami adalah apa atau sesuatu yang tertulis. Tulisan yang sudah dilihat dan dipahami bisa membentuk karakter seseorang. Membaca tidak sekedar melihat tulisan, tapi juga dibutuhkan pemahaman supaya tidak terjadi salah penafsiran.

Bagi seorang yang kreatif, dia tidak hanya membaca tulisan yang berwujud rangkaian huruf-huruf cantik membentuk kata dan kalimat. Dia baca juga tulisan-tulisan berupa benda-benda yang bisa memotivasi untuk berkarya dan berinovasi. Orang kreatif akan melihat dan memahami dengan benar bagaimana benda-benda di sekitar bisa memberikan manfaat yang lebih.

 

Peluang

Kalau dulu di pelajaran matematika ada materi peluang. Yang sering diingat adalah peluang tentang uang dan mata dadu. Tapi itu tidak akan dibahas disini. Menurut KBBI, peluang adalah kesempatan. Baca : https://kbbi.web.id/peluang. Kesempatan bisa berkaitan dengan waktu. Kok bisa ?

Waktu terus berputar dan tidak bisa dikembalikan sesuai keinginan kita. Kecuali ? kecuali apa ?. Kecuali film “Lorong Waktu”. Sekali datang kesempatan untuk berprestasi, maka segera diambil. Karena kesempatan tidak akan datang dua kali. Walau datang lagi dengan bentuk sama, tapi mungkin situasi tetap tidak bisa sama.

Dituntut kepandaian dan kejelian dalam mengambil suatu kesempatan. Memang kesempatan yang datang kadang tidak sesuai dengan keinginan. Kesempatan untuk berprestasi, selagi ada yang mirip maka segera diambil. Gengsi dan malu yang membuat seseorang mengabaikan kesempatan. Yang tidak kalah pentingnya adalah kesabaran saat sudah mengambil kesempatan. Sabar menerima ujian dari berbagai rekanan atau lingkungan.

Kadang juga harus mengesampingkan rasa malu. Karena kesempatan yang diambil tidak sesuai dengan stratanya. Tapi itu semua akan berbuah manis jika tekun dan konsekuen dengan kesempatan yang diambil. Buah yang akan dirasakan oleh semua pihak, tak terlupakan dirinya sendiri. Akan terukir dalam sejarah hidupnya betapa ia telah sukses mengambil peluang yang datang. Peluang yang dimaksud adalah peluang untuk kebaikan martabat manusia.

 

Bunda Betti Risnalenni Membaca Berpeluang

Beliau merupakan srikandi yang berjiwa pendidik dan  wirausaha. Beliau menjadi guru dan mempunyai usaha. Ini yang sebenarnya harus dicontoh pada setiap pendidik. Karena guru adalah mulia. Ilmu yang disampaikan diharapkan bisa menjadikan anak didik hebat dan bermartabat. Biar guru tidak lagi memikirkan ekonomi keluarga. Ekonomi keluarga sudah ditompang dari usaha lain. Tapi bukan berarti guru disibukkan dengan usaha lain selain menjadi guru. Guru harus bisa membagi waktu antara mengajar dan berusaha.

Memang jika sudah mempunyai usaha, maka waktu akan tersita untuk hal tersebut. Apalagi di masa pandemi covid-19 ini. Di mana pembelajaran sangat berubah. Guru dituntut untuk kreatif dan adaptif dengan berbagai aplikasi-aplikasi untuk PJJ (Daring). Seperti yang diamali Bunda Betti. Bunda Betti sekarang masih mengajar walau hanya sedikit jam.

Bunda Betti mengatakan bahwa kita sebagai guru mempunyai peluang besar untuk menjadi pengusaha karena kita mempunyai bangsa pasar yang banyak. Mulai dari murid, orang tua murid, teman seprofesi dan lain nya. Bunda Betti pandai membaca peluang untuk berbisnis. Kalau ada kesempatan, beliau sering muter pikirannya. Mulai jual apa, apa yang akan dibeli orang atau diperlukan orang.

 

Awal Jualan Bunda Betti

Bunda Betti memulai jualan itu sejak membuat kursus. Jualan materi. Beliau awalnya membuat kursus Aritmatika tahun 1996..Kemudian Bunda Betti menulis buku aritmatika dan menjualnya sendiri dengan mengadakan pelatihan pelatihan pada tahun 1998. Dan saya memiliki 24 cabang untuk daerah bekasi saja, belum termasuk luar daerah. Tahun 2003, Bunda Betti mulai mendirikan sekolah TK dan TPQ. Pada tahun 2004 mulai dengan SD. Itu juga usaha , walau itu bukan profit yang kita tujukan. Profit dengan serta merta ikut serta . Sampai sekarang sekolah tersebut masih eksis.

Seiring bertambahnya usia Bunda Betti yang semakin purna, maka beliau mulai mengurangi kegiatan di sekolah dan mulai membuka kedai di samping rumah. Bisnisnya mengalami pasang surut karena pandemi Covid-19.

Adanya perhatian dari pemerintah Indonesia, khususnya pemerintah Kota Bekasi tentang UMKM, maka Bunda Betti dapat mengikuti berbagai pelatihan dengan gratis. Terutama beliau mengikuti pelatihan tentang BOGA. Produk Bunda Betti sudah mendapatkan ijin PIRT dan sertifikat halal dari MUI. Ini link youtube Bunda Betti : klik sini

Lalu, Bagaimana dengan kita ? Apa sudah mengambil peluang ?

Kita sudah mengambil peluang. Apa itu ? “Peluang Belajar Menulis On Line bersama Om Jay”. Kok bisa disebut peluang ?. Ya, benar bisa disebut salah satu peluang. Keputusan kita untuk bergabung di grop menulis on line bersama Om Jay adalah keputusan yang benar dan bijaksana. Seperti saya ini, kok saya ?. Sebelumnya saya sudah lama mendambakan untuk bisa belajar penjadi penulis. Apalagi gratis. Selama ini saya belum pernah menemukan ada kursus belajar menulis.

Begitu ada info belajar menulis on line gratis, maka tidak saya sia-siakan. Langsung dengan keputusan yang cermat dan bijak, saya putuskan untuk bergabung. Kenapa kok mengambil peluang untuk menjadi penulis ?. Saya yakin orang-orang yang bergabung di grop menulis on line bukan iseng-iseng masuk tanpa tujuan untuk masa depan. Dengan belajar menulis maka akan terbiasa mengeluarkan kata-kata indah dalam tulisan. Kalau sudah begitu ada terkumpul menjadi ribuan kata yang menyatu dalam satu tema. Tema yang ditulis bisa dicetak dalam bentuk buku, atau dikirim ke media.

Secara otomatis, pundi-pundi keuangan akan bertambah seiring lancarnya tulisan kita yang dicetak dalam bentuk buku atau dimuat di berbagai media. Tapi janganlah diniatkan untuk mencari uang, tapi diniatkan untuk menyebarkan ilmu yang menunjukkan bahwa kita pernah ada. Kita pernah ada, karena nama kita tertulis sebagai penulis yang berjasa merubah peradaban kehidupan manusia. Kita telah berhasil mengambil peluang (kesempatan) dalam dunia karya tulis. Pembacaan peluang menulis yang telah kita lakukan menuai harapan kesejahteraan insan.

Jangan sia-siakan peluang yang ada. Guru harus bisa membaca peluang. Peluang yang membuatnya bisa berinovasi dan berkreasi. Datangnya peluang yang dilirik sebelah mata, “mirip si buta dari gua hantu”, maka mungkin kesempurnaan tidak akan didapatkan. Kenapa ? karena matanya tidak genap, yang satu buta.

Seandainya ia melihat dengan kedua matanya, maka dengan hati yang bijak dan cerdas maka peluang baik akan diambil. Sekali lagi, peluang baik tidak akan datang dua kali. Waktu terus berjalan, seiring berjalannya peluang atau kesempatan. Seperti kesempatan hidup, maka gunakan yang sebaik-baiknya untuk kemaslahatan umat.

Di antara lima pesan pesan KH Maimun Zubair atau Mbah Moen kepada guru dan dosen adalah agar para guru tetap memiliki usaha sampingan dan tidak mengandalkan pendapatan dari mengajar. 

 Ini foto-foto kegiatan dan bisnis Bunda Betti :














 

Komentar

  1. Terima kasih sdh mengerjakan resumenya dengan baik

    BalasHapus
  2. Ambil peluang guru sambil.dagang sunah Rasul. Ingat pesan Mbah Maemun Zuber

    BalasHapus
  3. We ech...mencoba gaya yg lain.. Salut dech. Smkn bagus resumenya

    BalasHapus
  4. Ya banyak sekali ilmu yang didapat dari Bunda Betti semalam

    BalasHapus
  5. Mantaap resumenya dan menulis dg gaya lain ini.. siip.tp maaf saya mau tanya:
    Kata ditopang jd ditompang apakh bahasa setempat yah
    Bangsa pasar atau pangsa pasar?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin jari yg mulai protes bersama si mata,, sukses selalu

      Hapus
  6. makasih atas kunjungannya,, sukses selalu

    BalasHapus
  7. Membaca peluag itu ide cemerlang. Keren

    BalasHapus
  8. Bagian akhir resume ini bagus sekali. Materi narasumber dikaitkan dengan pengalaman pribadi. Itulah resume yang diharapkan.

    Mantap Pak Ahsan

    BalasHapus
  9. Oke, sekarang giliran saya yang berkomentar. Yah, seperti teman-teman yang lain, resume sudah bagus, meluas dengan hal-hal lain yang masih berkaitan.

    Saya cuma saran, untuk penulisan tanda baca. Setelah tanda tanya, tidak perlu diberi titik, Pak. Tanda tanya, setelah itu spasi, baru huruf besar. Itu saja. Sebab, saya menemukan ada beberapa yang begitu, setelah tanda tanya, terus titik.

    Oke, sip, tetap menulis!

    BalasHapus
  10. Wah oke sarannya,,, makasih,, sukses selalu

    BalasHapus
  11. Dengan memiliki usaha lain, para guru akan semakin ikhlas dalam dalam mengajar karena tidak lagi memikirkan ekonomi keluarga... apalagi guru swasta

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGAPA HARUS MENULIS

SURGALAH UPAHNYA

KATA ADALAH SENJATA

PANDEMI MEMBAWA BERKAH

MIRIP SINYAL GAWAI

MENULIS SEMUDAH UPDATE STATUS

PUCUK DICINTA ULAM TIBA

BLOG MEDIA DOKUMENTASI

TIADA KATA TERLAMBAT

SANTRI SEHAT INDONESIA KUAT