KOK NGGAK “MOOD” DECH!



Apa itu Mood?

“Mood” merupakan bahasa asing. Asing apa? Kan sering didengar! Sering didengar karena sudah menjadi bahasa gaul.

“Mood” berasal dari bahasa inggris artinya suasana hati. Susana hati yang oleh anak-anak gaul diartikan gairah. Sudahlah tidak usah diperpanjang perdebatan ini karena saya juga lagi tidak mood. Kalau pembaca kan lagi happy! Buktinya mau membaca tulisan saya! Ketahuan lho!

 Saya Lagi Tidak Mood!

Itulah kalimat yang sering didengar saat menjumpai rekanan yang galau. Entah karena apa? Mungkin suasana lingkungan yang mengganggu alam pikiran. Pikiran yang menjadi terkunggkung dalam masalah.

Ide-ide bebas tidak bisa muncul dengan lancar terbelenggu suasana hati.

 Bagi saya, setelah mengikuti berbagai motivasi dari berbagai narsum di belajar on line bersama Om Jay, ketidaknyamanan hati malah bisa dijadikan tema untuk menulis.

 Biasanya memang agak sulit untuk memadukan tangan di atas kaybord dengan hati, serta pikiran yang lagi tidak konsen atau tidak mood. Tapi setelah hampir dua bulan berlatih, maka lama kelamaan bisa teratasi sedikit demi sedikit.

 Mood Karena Prestasi

Tujuan saya mengikuti kegiatan belajar menulis on line bersama Om Jay karena harapan untuk menerbitkan sebuah karya tulis.

 Dengan berbagai materi dari narsum mengenai trik dan teknik menulis, menjadikan saya semakin bergairah menulis. Pertama memang menulis tema aja saja, tidak usah mikir aturan penulisan.

Harapan Menjadi Berprestasi

Inilah salah satu inti materi belajar menulis on line dari narsum Cik Mila. Nama lengkapnya Jamila K. Baderan, M.Pd. Salah satu guru di SDN No. 30 Kota Gorontalo, Prov. Gorontalo. Lahir di Sidodadi, 14 Juni 1978. Menikah dengan Amir Hamzah, S.P dan dikaruniai 3 orang putri dan 1 putra.

Sekilas info tentang Cik Mila mengenai buku-buku dan alamat webnya :

Buku Karya Tunggal:

1. Kwartet Media Bermain dan Belajar (2018)

2. Ekspektasi VS Realitas (2019)

 Buku Karya Bersama:

1. Design Thinking Membangun Generasi Emas dengan Konsep Merdeka Belajar (2020)

 Alamat Pertemanan:

Email : jamila.baderan@gmail.com

Youtube: Jamila Baderan

Intagram : Jamila Baderan

Fb : Jamila Baderan

 Kembali ke tema ya!

Istilah yang Cik Mila pakai bukan harapan tapi ekspektasi. Apa itu ekspektasi? Ekspektasi adalah suatu harapan atau keyakinan yang diharapkan akan menjadi kenyataan di masa depan sesuai dengan keinginan dimana untuk mencapainya harus dengan tindakan nyata. Bisa baca di link https://www.maxmanroe.com/vid/umum/arti-ekspektasi.html

 Harapan saya untuk bisa mewujudkan menjadi penulis bisa menjadi kenyataan. Rangkaian kata menjadi paragraf yang menarik bisa terwujud. Kalau bisa kemampuan menulis saya bisa sampai alam bawah sadar.

Menurut Cik Mila bahwa dalam hal menulis, harapan terbesar kita adalah mampu merangkai kata-kata menjadi sebuah paragraf menarik yang terus berangkai menjadi bab demi bab hingga akhirnya menjadi sebuah buku. Sekilas, menulis adalah hal yang sangat mudah. Bukankah kita sudah sering menulis sejak kecil? Tetapi, ketika kemampuan menulis tersebut disandingkan dengan ekspektasi sebuah karya yang bernilai bagi orang lain muncullah masalah besar, seperti

Pertama Bagaimana memulai sebuah tulisan?

Kadang memang sulit untuk memulai dari mana kita menulis? Seperti saya, mau menulis tema apa hari ini? Tapi dengan sedikit ilmu dari pelatihan belajar menulis on line, saya coba menulis apa saja yang ditemui. Memang kadang saya kesulitan disaat tema yang ditemukan belum banyak ilmu untuk membahasnya.

Kedua Apa ide/topik yang harus kita tulis?

Menentukan topik yang akan dijadikan suatu tulisan akan menjadi kendala terutama bagi penulis pemula. Penulis pemula yang belum terbiasa dalam hal tulis-menulis. Apalagi tulisan non fiksi yang terikat dengan aturan ilmiah. Bagi saya yang mudah adalah tulisan fiksi, karena ada kelonggaran menjabarkan dalam terikat aturan ilmiah.

Ketiga Apakah tulisan saya menarik?, dan sebagainya.

Bagi penulis pemula yang belajar menulis tema apa saja yang ditemui terkadang tulisannya tidak menarik untuk dibaca. Mungkin karena temanya kurang ngetrend, atau susunan bahasa yang masih kurang bagus.

Tetapi tidak apalah bagi saya! Karena yang penting saya niatkan tekad untuk bisa menulis tema apa saja setiap hari. Ini saya lakukan karena yang terpenting terbiasa menulis dulu. Baru jika sudah terbiasa, maka akan mudahlah menulis tema-tema yang lagi ngetrend.

Cik Mila memaparkan bahwa sebenarnya, tantangan menulis terbesar itu ada pada diri kita sendiri, yaitu mood dan kemauan alias niat.

 Mengubah Ekspektasi Menjadi Prestasi

 Oleh karena itu untuk mengubah ekspektasi menjadi prestasi kita harus berubah. Ada 2 hal penting yang harus kita ubah, yaitu mindset dan passion.

Mindset adalah cara pikir tentang sesuatu yang dapat mempengaruhi sikap dan tindakan kita.

 Saya berfikir kalau menjadi penulis akan ada sesuatu yang luar biasa didapatkan. Termasuk pembaca akan mengatakan bahwa kita pernah ada dalam kehidupan. Karya kita akan dibaca dan dibaca terus dari generasi ke generasi. Dijadikan bahan referensi bacaan.

 Sementara passion adalah sesuatu yang membuat kita tidak pernah merasa bosan.Kedua hal ini di bahas secara detail dalam buku Cik Mila yang ketiga hasil kolaborasi bersama Prof. Eko Indrajit yang Alhamdulillah di terima dan diterbitkan oleh Penerbit Andi (Jamila K. Baderan).

Kebosanan tentu ada dalam setiap aktifitas, karena dunia ini membosankan. Tapi untuk hal yang baik seperti menulis, maka bisa diatasi dengan motivasi besar akan suatu prestasi. Prestasi yang menjadi harapan penulis.

 Prestasi yang diharapkan dapat terwujud dengan mood dan niat yang kuat. Maka dari itu bangkitkan mood kita. Jangan lagi ada kata “Kok Nggak Mood Dech!”. Justru disaat tidak mood, ada tema tersembunyi yang bisa dijadikan tema menulis.

 Pengalaman Cik Mila Dalam Hal Menulis

Dalam hal menulis, Cik Mila mempunyai beberapa pengalaman yaitu :


Pertama Tulislah apa yang ingin kita tulis.

Apa yang ada di pikiran kita bisa kita tulis, termasuk lagi tidak mood. Ini sudah saya coba dan hasilnya agak luar biasa. Kok agak! Ya, karena masih baru berumur dua bulanan mengikuti belajar menulis on line. Jika sudah setahun, jangan dikata ya! Mungkin bisa mendarah daging.


Kedua Menulislah apa adanya, tanpa beban, dan tekanan.

Beban akan mempengaruhi seseorang dalam aktifitas. Apapun bentuk, jumlah, dan jenisnya beban.

Kegiatan yang tanpa beban akan terselesaikan sesuai harapan. Seperti membuat resume belajar menulis on line ini! Sebenarnya saya juga terbebani, terbebani khawatir tidak lulus dan tertinggal dengan tugas resume yang semakin menumpuk. Seiring berjalannya kegiatan ini, saya berusaha membuat resume tanpa beban. Berusahan membebaskan dari tekanan agar membuat resume seperti berbicara dengan teman. Lancar bro!

Ketiga Jadikan menulis sebagai suatu kebutuhan

Saya masih mencoba belajar dalam hal menulis sebagai kebutuhan. Jika banyak tugas kadang apa yang sudah saya niatkan menulis tiap hari tidak jalan. Mungkin karena tidak ada hukuman pribadi jika tidak menulis tiap hari.

Keempat Menulislah hingga tuntas, jangan memikirkan editing.

Saya memang menulis tema sampai tuntas jika bahasannya tidak panjang. Di awal mengikuti kegiatan menulis, editing memang tidak saya pikirkan. Tapi saat membaca komentar dari pembaca yang mampir di blog saya tentang penulisan yang kurang sesuai PEUBI, maka sekarang saya agak hati-hati dalam menulis. Itulah yang menjadi lama. Kadang saya buka aplikasi KBBI V untuk melihat penulisan suatu kata.

Kelima Menulis jangan terlalu lama.

Lamanya saya dalam menulis tergantung tema. Jika membutukan pembahasan yang panjang, maka dibutuhkan untaian kata yang panjang untuk menjelaskannya.

Selesai menulis jika sudah bagus maka jangan dibiarkan tulisan terdiam di blog, laptop, atau apalah penyimpan file. Segera terbitkan menjadi sebuah buku biar bisa dibaca oleh pemburu buku.


Keenam Jangan memikirkan baik buruknya tulisan kita, karena yang akan menilai adalah pembaca

Tulisan yang dihasilkan tidak bisa kita hakimi buruk atau baik. Kalau sudah menulis suatu tema itulah yang terbaik. Yang bisa menilai baik buruknya adalah pembaca.

 

Pemain sudah berusaha semaksimal mungkin bertanding dengan baik, tapi kadang penonton cuma bisa menggunjing.


 Tetaplah menulis, hilangkan rasa tidak mood. Jangan biarkan kata-kata di pikiran hanya menjadi hiasan otak yang tak terwujud di lembaran-lembaran bermakna. Lembaran-lembaran yang bisa menunjukkan bahwa si penulis pernah ada. 

Apa kesimpulannya?

Kalau sudah  kehujanan, maka jangan berteduh. Kanapa? Kan sudah basah, sekalian hujan-hujan aja biar seger.

Sekali sudah terjun berniat menjadi penulis, maka jangan ada lagi kata KOK NGGAK “MOOD” DECH! Kenapa? Karena niat dan mood tantangan terbesar bagi penulis.

Kalau sudah mood, maka jangan ditambahai nggak mood. Dan jika niat sudah ada, maka jangan ditambahi nggak ada niat.

Komentar

  1. Lengkap banget resume nya, mantaap DECH Pak Ahsan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas kunjungan ke blog saya. Sukses buat Bu Tini

      Hapus
  2. Judul dan ulasannya menarik sekali. Gaya menulis terlihat sangat berbeda. Semoga sukses jadi penulis ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Cik Mila yang telah berkunjung dan memotivasi kami .sukses selalu buat cik Mila

      Hapus
  3. Resume yang sangat menarik. Sukses terus ke depannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Ustadz Shiddiq atas kunjungannya sukses selalu

      Hapus
  4. resume renyah, lengkap dan informatif. sukses selalu pak

    BalasHapus
  5. Terima kasih atas kunjungannya sukses selalu

    BalasHapus
  6. Ini pakai font tulisan apa ya, Pak? Lain daripada biasanya. Hehe...

    Tapi, kalau saya lihat, jadi kesannya tajam di mata. Mungkin dicari font yang lebih luwes dan lengkungannya ergonomis. Wuih, kayak mobil saja.

    Isinya sudah memotivasi dan sesuai dengan materi. Lanjutkan!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pakai font cat pak ketua,,makasih sdh mampir,,sukses selalu

      Hapus
  7. Pak Ahsan mantap.lanjutkan dengan suka berbagi komentar

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGAPA HARUS MENULIS

SURGALAH UPAHNYA

KATA ADALAH SENJATA

PANDEMI MEMBAWA BERKAH

MIRIP SINYAL GAWAI

MENULIS SEMUDAH UPDATE STATUS

PUCUK DICINTA ULAM TIBA

BLOG MEDIA DOKUMENTASI

TIADA KATA TERLAMBAT

SANTRI SEHAT INDONESIA KUAT