TAHAP PERCINTAAN PENULIS DENGAN PENERBIT
Tugas Seorang Operasional Penerbitan
Udara pagi yang sejuk dengan suara burung perkutut peliharaan
menambah suasana semakin nyaman dan damai. Pagi itu Pak Burhan sedang duduk
sambil berselonjor di teras rumah sehabis joging bersama anaknya. Gawai di saku
celana yang setia menunggu ia ambil dan dibaca pesannya. Pak Burhan melihat
pesan-pesan materi belajar menulis on semalam. Semalam narsumnya Pak Edi S.
Mulyanta, yang menjabat bagian Operasional Penerbitn Andi Offset. Dari kejauhan
terlihat seorang berkumis tebal sedang olah raga bersepeda. Ternyata orang
tersebut adalah Pak Hadi.
“Wa’alaikum salam, ooo Pak Hadi,” jawab Pak Burhan sembari kaget
atas kedatangan Pak Hadi.
“Gimana Pak Burhan, apa masih ikut belajar menulis on line?” Tanya
Pak Hadi dengan posisi duduk di samping Pak Burhan.
“Ooo masih,” jawab Pak Burhan. “Tadi malam narsumnya Pak Edi S.
Mulyanta bagian Operasional Penerbitan Andi Offset,” lanjutnya sembari melirik
pesan di gawainya.
Dijelaskan Pak Burhan bahwa Edi S Mulyanta yang lahir di
Yogjakarta, 24 Mei 1969 sebagai Operasional Penerbitn Andi Offset. Beliau
mempunyai tugas :
1.
Mengamati
trend konten buku yang tersebar di pasar.
2.
Memberikan
resume tema apa yang sedang menarik pasar pada saat itu.
3.
Memetakan
pesaing dan target penulis yang menjadi sasaran.
4.
Mencari
prospek penulis yang mempunyai kemampuan seperti trend yang sedang dipelajari.
Kenapa Penerbit tertinggal informasi dibandingkan
penulis?
“Lho itu kok yang ke empat tugasnya mencari prospek penulis,” tanya
Pak Hadi yang juga ikut melirik pesan materi di gawai Pak Burhan.
“Iya benar,” jawab Pak Burhan. “Menurut Pak Edi bahwa terkadang
memang calon penulis justru mempunyai insting yang lebih tajam dari penerbit,
sehingga sering terjadi penerbit tertinggal informasi dibandingkan dengan
penulis,” lanjutnya.
1.
Penerbit
belajar dari data-data histori pemasaran, sedangkan penulis terkadang telah
melangkah lebih jauh dengan prediksi yang mungkin telah dipelajari sebelumnya.
2.
Penulis
menguasai konten, sedangkan penerbit menguasai data/bobot pemasaran.
Penulis
memerlukan media untuk menyampaikan maksud dan tujuannya menerbitkan buku. Hal
ini yang menjadi kunci keberhasilan untuk dapat masuk ke dunia penerbitan, yang
memang disamping masalah pasar yang diperhitungkan, ada masalah idealisme yang
dipegang oleh penerbit. Setiap penerbit mempunyai idealisme masing-masing,
terkadang penerbit secara alamiah akan tersegementasi dalam kemampuan menelaah
materi dan cara menjualnya.
Penerbit
yang Diperbolehkan Mengeluarkan ISBN
“Pak Burhan apa
semalam ada materi tentang penerbit yang bisa menerbitkan ISBN?” Tanya Pak Hadi
ke Pak Burhan yang sedang sibuk membaca info materi semalam.
“Ada Pak”,
jawab Pak Burhan sambil menunjukkan info di gawainya.
Pak Hadi
membaca materi dari Pak Edi tentang penerbit yang bisa menerbitkan ISBN.
Penerbit yang diakui oleh pemerintah yaitu IKAPI (ikatan penerbit indonesia) dan APTI (asosiasi penerbit perguruan tinggi). Penerbit ini yang secara hukum diperbolehkan mengeluarkan ISBN di bawah Perpustakaan Nasional.
Menurut Pak Edi bahwa perbedaan IKAPI dengan APTI adalah :
1.
IKAPI
pemainnya adalah penerbit dan percetakan murni mencari keuntungan, sedangkan
APTI adalah tandingannya yang lebih mementingkan kualitas terbitan yang sesuai
dengan keilmuan kampus lembaga pendidikan tinggi.
2.
Secara
Industri, IKAPI lebih mudah bergerak di pasar, karena genre terbitannya sangat
luas dan mudah diterima berbagai kalayak. Berbeda dengan target market APTI yaitu
untuk lembaga pendidikan tinggi yang menekankan pada Tridarma Perguruan tinggi.
Penerbit Mayor biasanya diidentikkan dengan penerbit besar yang
jangkauan pemasarannya luas, sedangkan Penerbit Minor atau Penerbit Indie
diidentikkan dengan penerbit kecil yang jangkauan pemasarannya kecil. Penerbit
Mayor lebih berpengalaman dengan jumlah penerbitan skala besar.
Menurut Pak Edi bahwa istilah penerbit mayor dan penerbit minor hanya mempermudah penulis memutuskan ke mana calon tulisannya dapat dilabuhkan. Penulis lebih mudah mengidentifikasi penerbit. Penerbit Mayor dan Minor semakin terlihat jelas dalam pemilihan kode nomor ISBN untuk mempermudah skala produksi masing-masing penerbit.
Ke Penerbit Mana Tulisan Berlabuh?
“Saya mempunyai kumpulan puisi, enaknya di terbikan ke mana ya?”
Tanya Pak Hadi yang tidak menghiraukan panas mentari yang semakin tajam.
Pak Burhan mengajak Pak Hadi memasuki ruang tamu karena udara pagi
yang sudah tidak sejuk lagi karena dihangatkan mentari.
“Begini Pak Hadi,”lanjut Pak Burhan menjawab pertanyaan Pak Hadi.
Menurut Pak Edi bahwa apabila penulis mempunyai tulisan fiksi, maka
ke penerbit yang memang kuat di pasar buku fiksi. Jangan keliru mengirimkan
naskah ke penerbit yang lebih kuat di Non Fiksi.
Langkah
Mudah Pengenalan Awal Penawaran Tulisan ke Penerbit
Menurut Pak Edi bahwa langkah mudah pengenalan awal penawaran
tulisan ke penerbit adalah dengan membuat semacam proposal penawaran penerbitan
buku. Proposal penulis dikirim ke e-mail penerbit yang menjadi sasaran.
Apa saja isi proposalnya?
Pak Ed menjelaskan bahwa isi proposal meliputi:
1. Judul Utama Buku
2. Sub judul jika diperlukan (sub judul ini memberikan penciri
tersendiri untuk mempermudah pencarian tema). Biasanya judul utama dapat sama
dengan judul-judul yang ditulis oleh penulis lain, sub judul ini sebagai ciri
khas dari tulisan penulis.
3. Outline lengkap naskah, dalam bentuk Bab-bab dan sub bab yang
jelas hirarkinya.
4. Target pasar sasaran tulisan, misalnya buku ini untuk Guru,
Murid, atau Orang tua, atau tulisan umum semua lapisan masyarakat
5. Tulislah Curiicullum Vitae penulis dalam bentuk narasi. Ini
sangat penting untuk melihat kepakaran penulis di bidang apa, atau menonjol di
bidang apa. Hal ini digunakan oleh bagian pemasaran untuk melihat besarnya
potensi calon pembaca penulis tersebut.
Setelah lengkap ke-5 hal tersebut, akan lebih baik lagi jika penulis
menyertakan satu bab sampel. Satu bab sampel ini akan ditelaah oleh bagian
editorial, untuk melihat gaya penyampaian penulis. Untuk melihat pemilihan kata
(diksi) kalimat yang penulis pilih, serta gaya penyampaiannya.
Untuk tema-tema tertentu Gaya Penyampaian ini sangat diperlukan, untuk dapat menggaet pembaca. Setiap pembaca mempunyai kecenderungan menyukai gaya tertentu dari penulisnya. Misalnya penulis menggunakan kalimat-kalimat aktif akan lebih banyak disukai oleh pembacanya dibanding dengan kalimat-kalimat pasif.
Saya juga mencoba membuat kalimat aktif dalam membuat resume pelatihan belajar menulis on line. Hal ini agar saya terbiasa membuat kalimat aktif dalam setiap menulis. Tentunya banyak kendala yang saya alami. Kendala yang diakibatkan kurangnya kebiasaan saya dalam membaca. Akhirnya membuat pengetahuan saya tentang gaya penulisan juga berkurang.
Langkah berikutnya setelah penulis membuat proposal adalah
1.
Kirim
ke beberapa penerbit supaya dibaca editor
2.
Melalui
beberapa reviu, dari proposal yang penulis tawarkan.
3.
Check
plagiasi, yang dilakukan oleh editor bahasa.
4.
Membuat resume, abstract, atau calon sinopsi
buku.
5.
Mencari endorsment-endorsement dari
tokoh-tokoh yang dianggap mumpuni di bidangnya atau pejabat masyarakat yang
dikenal, artis, dll yang mempunyai follower atau massa banyak untuk strategi
pemasaran ke depan.
Itulah tahapan percintaan penulis dengan penerbit. Penulis harus memahami karakter penerbit dan sebaliknya. Keduanya saling membutuhkan untuk keberlangsungan hidupnya. Simbiosis mutualisme keduanya sangat diharapkan. Jika hal ini tidak dipahami, maka penulis tidak akan bisa menerbitkan tulisannya, dan penerbit tidak bisa bangkit karena tidak ada yang diterbitkan.
Apa yang diinginkan penerbit diketahui oleh penulis. Penulis bisa mengimbangi dengan keilmuan yang dimiliki. Pergerakan yang seimbang dan seirama menambah indahnya denyut nadi kehidupan antara penulis dengan penerbit idamannya.
Mantaaaap resumenya menuntun pembaca memahami bgmn proses meminang penerbit hehe..
BalasHapusHhhh makasih bunda tini
BalasHapusWah, sudah berhasil ini membuat kalimat langsung! Boleh deh.
BalasHapusHanya memang blog ini kurang mobile friendly, akhirnya dibaca tulisan kecil-kecil di HP. Itu saja.
lengkap infonya
BalasHapusKomplet resumenya. Sukses selalu
BalasHapusMakasih buat semuanya,, sukses ya
BalasHapusMengalir aeoerti biasanya. Mantap pak
BalasHapus