TIGA MUTIARA DAKWAH
![]() |
Dari Abah Kholik |
Pembaca budiman, kali ini saya akan mencoba mengabadikan “Tiga Mutiara Dakwah”. Kenapa saya sebut gitu? Tentunya Anda sudah mempunyai jawabannya. Kalau Anda bertanya tidak akan saya jawab karena nanti semakin panjang tanpa henti dan tidak menemukan titik temu.
Penjelasan ini berdasarkan sebutir pasir ilmu yang saya miliki. Jika Anda lebih paham dan mengerti mohon nanti menulis di kolom komentar.
Saya sebut “Tiga Mutiara Dakwah” karena melihat maknanya sepertinya berkaitan dengan dakwah. Lho katanya tidak mau menjawab, kok ini dijawab. Wah! Lupa saya. Tapi penjelasan perlu biar Anda tidak mati kutu. Kenapa sampai membunuh kutu segala? Kutu kan kecil! Tidak usah dibunuh nanti mati sendiri. Siapa bilang mati sendiri. Lihat tuh! Kutu rambut Anda semakin asyik bermain petak umpet.
Oke! Kembali ke laptop, eee salah ke permasalahan tadi!
Apa saja tiga mutiara dakwah yang saya maksud? Berikut tayangannya.
Sebentar ya! Sebelumnya akan saya ceritakan asal-usul tiga mutiara
tersebut. Saat bertugas sebagai panitia
ujian tadi pagi, saya sempatkan membaca status beberapa orang yang saya kenal.
Cie! Rupanya suka mengintip status seseorang, nie!. Anda kan sama hobbynya
dengan saya?
Bedanya, Anda lebih sering dan saya cuma sering gitu aja.
Salah satu status yang saya baca adalah status Pak Ipong. Siapa
lagi beliau? Anda tentu sudah tahu. Statusnya bagus dan saya komentari ,“Super
sekali nasehatnya”. Beliau menjawab,”Bisa masuk blogspot”. “Oke siap,” itu
balasan saya.
“Bisa masuk blogspot”,
menandakan ada izin dari beliau untuk saya kembangkan di blog saya.
Pesan yang Pak Ipong tulis di statusnya memakai bahasa arab yang
ditulis dalam bahasa indonesia. Maka saya wa kan ke Abah Kholik, siapa lagi
beliau? Jangan terlalu kepo ya! Saya meminta Abah Kholik menulis lafaz arabnya.
Alhamdulillah dengan cepat beliau membalas. Saya ucapkan terima kasih kepada
beliau. Sebelum menulis, saya bertanya kembali ke Abah Kholik tentang tiga
kalimat tersebut. “Apakah termasuk hadits atau kalimat mutiara?” Abah Kholik bilang
itu kalimat mutiara. Dari sejarah itu, munculnya judul tersebut.
Inilah Tiga Mutiara Dakwah:
اَلتَّعْرِيْفُ
قَبْلَ تَعْلِيْفِ
“Memberikan
penjelasan sebelum menyampaikan”
Menurut saya, penjelasan
tentang apa yang disampaikan. Jika kita memberikan sesuatu kepada seseorang
tanpa ada penjelasan sebelumnya, dikhawatirkan terjadi salah tafsir. Salah
tafsir berakibat terjadi perdebatan yang berujung dengan perpecahan.
Contohnya
gimana? Sebagai guru saja ya? Misalkan seorang guru memberikan tugas ke siswa.
Guru tersebut tidak memberikan penjelasan bagaimana cara menyelesaikan tugas,
kapan dikumpulkan, dikumpulkan lewat apa? Maka apa yang terjadi? Siswa akan
menyelesaikan tugas sesuai pemahaman, dan dikumpulkan kapan juga seenaknya dia.
Berikutnya,
اَلتَّكْلِيْفُ
قَبْلَ تَعْرِيْفِ
“Mengambil hati
sebelum menyampaikan pesan”
Menurut saya
lagi, apa bisa hati diambil? Ya kalau dimaknai apa adanya harus bekerja sama
ini. Lho! Kerjasama sama siapa? Sama tetangga Anda dong. Siapa lagi kalau tidak
dengan pak dokter. Kan! Mau mengambil hati. Sudah jangan diperpanjang.
Maksudnya seperti ini kira-kira:
اَلْقُدْوَى
قَبْلَ دَعْوَاةِ
“Memberi teladan sebelum
mengajak”
Menurut saya lagi, keteladanan terhadap pesan yang disampaikan akan
lebih mengena dan menarik simpatik dari orang yang diajak. Pesan yang diterima
tidak diragukan lagi karena si pemberi pesan sudah mempraktikkan langsung
secara nyata.
Contoh: seorang guru yang meminta siswanya salat berjama’ah, maka
guru harus lebih dulu mempraktikkan secara nyata perintah tersebut.
Ucapkan terima kasih kepada Pak Ipong yang telah memberi izin statusnya ditulis di blog saya. Dan tak lupa
kepada Abah Kholik yang telah membantu melafazkan tulisan arabnya. Semoga Allah
Subhanahu Wata’ala membalas yang lebih baik. Aaamiiin.
Alhamdulillah bacaan yang berat maknanya itu psk
BalasHapusTerima kasih telah mampir dan sukses selalu
BalasHapusKeren Cak Ahsan
BalasHapusMakasih cak,, sukses selalu
BalasHapus