SECERCAH HARAPAN_Dapat Jodoh
Sumber:https://petanisukses.com/umur-lovebird-sampai-berapa-tahun/ |
Adi, kakaknya Amir sedang mengikuti kegiatan kampus di luar kota. Kegiatan pelatihan bagi mahasiswa yang diadakan oleh suatu departemen. Pelatihan tersebut berlangsung selama seminggu. Adi mengikuti setiap sesi pelatihan dengan senang hati dan semangat yang tinggi. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan wajib mata kuliah tertentu. Mahasiswa tidak bisa mengikuti ujian mata kuliah tertentu jika tidak bisa menujukkan sertifikat pelatihan yang diadakan kampus.
Kebetulan ada teman Adi yang rumahnya dekat tempat pelatihan. Sebut
saja namanya Aris. Saat pelatihan semua peserta diwajibkan menginap di asrama
yang di sediakan kecuali yang dekat.
Dekatnya rumah Aris membuat ia tidak menginap di asrama tapi
mengambil pulang tiap hari ke rumah. Kebetulan di sela-sela waktu istirahat, ia
mengajak Adi ke rumahnya.
“Cuit cuit cuit”, bunyi suara burung saling bersautan menyambut
tamu yang datang. Adi melihat di samping rumah Aris ada kandang peternakan
burung. Adi tidak langsung masuk ke rumah Aris, tapi melangkahkan kakinya ke
kandang yang dimaksud.
“Wih! Ucap Adi kaget melihat beraneka warna love bird di kandang
milik Aris.
Live bird yang lucu-lucu dan menggemaskan setiap orang yang
melihatnya. Mereka saling mendekati serasa ingin berbincang dengan pengunjung.
“Di! Ayo masuk sini! Pinta Aris dari dalam ruang tamu sambil
meletakkan hidangan dan minuman di atas meja.
“Sebentar Ris! Ucap Adi sambil menikmati setiap pemandangan burung
love bird yang saling terbang dan berkicau di kandangnya.
Aris keluar rumah berjalan menuju ke Adi yang sibuk melihat burung.
“Ada apa Di? Tanya Aris sambil menepuk pundak Adi yang lagi
mengintip kandangnya.
“Ini lucu-lucu Ris”, jawab Adi yang tak henti melihat kelucuan
burung love bird.
“Kamu mau? Tanya Aris yang berdiri
di sampingnya.
“Sebenarnya mau juga sih, tapi belum punya kandangnya Ris”, jawab
Adi dengan wajah sedikit senang.
“Di rumah ada satu ekor Ris, itupun adikku yang punya”, lanjutnya
berkata.
“Gini aja, tak beri satu ekor betina, gimana? Tanya Aris
menawarinya.
“Biar menjadi sejodoh, dan semoga bisa menjadi banyak”, lanjutnya.
“Iya Ris! Tapi belum selesai pelatihannya”, kata Adi sambil masuk
ke ruang tamu.
“Nanti hari terakhir yang bawakan atau kamu mampir ke sini lagi”,
kata Aris memberi solusi.
Setelah mereka berbincang panjang lebar di rumah Aris, selanjutnya
mereka kembali ke pelatihan mengikuti sampai sesi hari terakhir.
Di hari terkahir pelatihan, Adi mampir kembali ke rumah Aris. Ia
mengambil burung yang dijanjikan Aris.
“Warna apa burung milik adikmu”, tanya Aris ke Adi yang lagi asyik
melihat burung-burung saling berkicau dan berterbangan.
“Biru Ris”, jawabnya.
Diambilnya burung Love bird biru di sangkar. Saat Aris mengambil burung,
kicauannya semakin keras. Serasa ada protes kalau temannya mau diambil tuannya.
“Yang ini Di”, kata Aris sambil menunjukkan burung love birdnya.
“Ya persis ini”, ucap Adi
Sesampainya di rumah, Adi langsung menemui Amir yang lagi memberi
makan burung love birdnya.
“Mir! Sapa Adi dari belakang.
“Apa Mas? Jawab dia kaget sambil menoleh ke belakang melihat
kakaknya datang dari pelatihan.
“Ini saya diberi teman burung”, kata Adi sambil menunjukkan love
birdnya. “Ini betina Mir”, lanjut dia menjelaskan.
“Wah! Kebetulan Mas”, jawab Amir dengan wajah gembira. “Dapat jodoh
nih”, lanjutnya.
Amir langsung menerima burung dari kakaknya. Ia memasukkan burung
love bird betina tersebut ke sangkarnya.
Kebetulan warnya juga sama-sama biru. Begitu burung love bird
dimasukkan langsung disambut gembira sama pejantannya. Kicauan pejantan semakin
ramai seakan gembira menyambut kekasihnya datang.
Amir pun merasa gembira karena burung love bird jantannya dapat
jodoh. Ia ingin mengembangbiakkan burung tersebut.
“Pak! Panggil Amir ke Pak Anto yang sedang lewat sehabis dari
sawah.
“Apa Mir! Jawab beliau seraya mendekati Amir yang lagi asyik di
dekat sangkarnya.
“Lho! Kok ada dua”, tanya bapaknya penasaran melihat ada seekor
burung lagi di sangkar.
“Barusan diberi Mas Adi”, jawab Amir. “Ini lagi dapat jodoh si
penjantan”, lanjutnya tersenyum.
“Apa mau kau kembangkan? Tanya Pak Anto sembari melihat kelucuan
burung yang lagi asyik berdua.
“Lha! Itu masalahnya”, kata Amir berwajah menghiba.
“Masalahnya apa? Tanya bapaknya mengorek Amir.
“Kandangnya harus diganti Pak! jawab Amir sambil memindahkan
sangkarnya di dapur.
“Ooo itu gampang Mir! Ucap Pak Anto yang membikin sedikit senang
hati Amir.
“Gampang gimana? Tanya Amir yang semakin penasaran.
“Nanti Bapak belikan kandang yang agak besar”, jawab Pak Anto.
Jawaban Pak Anto membuat raut wajah Amir gembira. Harapan dia untuk
mengembangbiakkan burung love bird akan terwujud.
“Kapan Pak! Tanya Amir lagi.
“Sekarang giman? Tantang Pak Anto mengimbangi pertanyaan anaknya.
“Oke! Jawab Amir sambil bersiap-siap ikut bapaknya beli kandang di desa
sebelah.
Amir dibonceng bapaknya menuju desa sebelah. Kebetulan di desa
sebelah ada toko penjualan pakan burung dan sangkar atau kandang.
Sesampainya di toko, Amir turun melihat kandang yang cocok buat
burung love birdnya.
“Yang mana Mir? Tanya bapaknya sambil ikut melihat kandang-kandang
di toko.
“Ini Pak! Amir menunjukkan kandang yang dimaksud.
Pak Anto melakukan pembayaran kandang yang dibeli. Ia lalu
memanggil tukang becak untuk mengangkut kandang tersebut.
Setiba di rumah, kandang diturunkan dan dibawa ke depan dapur. Amir
langsung mengambil sangkar burungnya. Ia ambil burung love bird dipindah ke
kandang yang besar.
Saat di lepas, sepasang burung love bird berkicau keras dan terbang
lebih bebas. Burung-burung tersebut seakan mengucapkan terima kasih kepada
tuannya karena telah dibelikan rumah yang besar.
Komentar
Posting Komentar