Gerak Hewan
1. Gerak hewan dalam air
Air memiliki kerapatan lebih besar
dibandingkan udara. Air memiliki gaya angkat lebih besar dibandingkan di udara.
Namun, hewan yang hidup di air seperti ikan memiliki massa jenis lebih kecil
dibandingkan dengan lingkungannya. Oleh karena itu, ikan dapat melayang di
dalam air dengan mengeluarkan sedikit energi.
Sebagaian besar hewan yang hidup di air
memiliki bentuk tubuh seperti torpedo. Bentuk torpedo ini bertujuan untuk
memperkecil gaya gesek dengan air sehingga dapat memudahkan ikan bergerak.
Bentuk tersebut dapat memungkinkan tubuh ikan bergerak meliuk dari kiri ke
kanan seperti ikan hi serta gerakan ke atas dan ke bawah seperti mamalia laut
(paus dan lumba-lumba).
Untuk memudahkan bergerak dalam air,
hewan air (ikan) memiliki ciri-ciri seperti berikut:
a. Bentuk tubuh yang aerodinamis
(streamline) untuk mengurangi hambatan ketika bergerak di dalam air.
b. Memiliki ekor dan sirip ekor yang lebar
untuk mendorong gerakan ikan dalam air
c. Memiliki sirip tambahan untuk mencegah
gerakan yang tidak diinginkan
d. Memiliki gelembung renang yang dapat
mengeluarkan gas dan berfungsi untuk mengatur gerakan vertikal (naik turun).
e. Memiliki susunan otot dan tulang belakang
yang fleksibel untuk mendorong ekor ikan di dalam air.
2. Gerak hewan di udara
Beberapa jenis hewan misalnya burung,
dapat terbang di udara dengan cara yang unik. Tubuh hewan-hewan tersebut
memiliki gaya angkat yang besar untuk mengimbangi gaya gravitasi. Salah satu
upaya untuk memperbesar gaya angkat yaitu menggunakan sayap. Burung terbang di
udara dengan cara mengepakkkan sayapnya. Burung mengepakkan sayapnya dari atas
ke bawah untk menimbulkan gerakan mengangkat dan mendorong tubuhnya di udara.
Prinsip cara terbang burung tersebt diterapkan pada pesawat terbang, khususnya
pada pesawat terbang bersayap bentuk airfoil.
Sayap burung memiliki susunan kerangka
ringan, tlang dada kuat, dan otot kuat. Bentuk sayap airfoil membuat udara
mengalir pada bagian atas sayap lebih cepat daripada bagian bawah. Saat sayap
dikepakkan, udara akan mengalir ke bawah. Dorongan ke bawah tersebut akan menghasilkan
gaya yang berlawanan arah sehingga burung akan terangkat ke atas.
3. Gerak hewan di darat
Hewan di darat bergerak dengan berbagai
cara yaitu berjalan, berlari, melompat, dan merayap. Hewan darat memiliki otot
dan tulang yang kuat. Otot dan tulang tersebut digunakan untuk mengatasi
inersia (kecenderungan tubuh untuk diam) dan menyimpan energi pegas
(elastisitas) sehingga dapat melakukan berbagai aktivitas.
Kecepatan gerak hewan di darat
berbeda-beda karena dipengaruhi oleh perbedaan struktur tulang dan otot yang
dimiliki hewan. Sebagai contoh, gajah dan kijang mempunyai gerak yang berbeda.
Gajah memiliki tubuh yang besar, akibatnya untuk bergerak gajah harus melawan
inersia yang nilainya uga besar. Oleh karena itu, gajah bergerak dengan lamban.
Sementara itu, kijang memiliki kaki yang rampig sehingga kijang memiliki
elastisitas yang tinggi. Bentuk kaki yang ramping mengakibatkan kijang berlari
lebih banyak melompat ke udara dan meluncur di udara. Gaya gersek udara jauh
lebih kecil daripada gaya gesek permukaan tanah sehingga kijang dapat berlari
dengan cepat.
Latihan
Kerjakan soal-soal berikut dengan baik dan benar!
1. Air memiliki kerapatan lebih besar
dibandingkan udara. Keadaan ini mempersulit gerakan hewan yang hidp di air,
misalnya ikan. Namun, mengapa ikan dapat bergerak di dalam air dengan mudah?
Jelaskan!
2. Berdasarkan struktur dan bentuk tubuhnya,
bagaimana prinsip gerak hewan di udara?
3. Mengapa kecepatan gerak pada gajah dengan
kijang berbeda?
Salam Literasi,
AHSANUDDIN, S.Pd, M.MPd
Komentar
Posting Komentar