Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan

 Proses pematangan organ manusia menuju ke tahapan dapat menjalankan fungsinya dipengaruhi berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut akan dijelaskan berikut.

1.    Aliran Nativisme

Tokoh  aliran  ini  adalah  Schoupen  Howern.  Menurut  aliran  ini  perkembangan organisme ditentukan oleh faktor pembawaan (nativus). Aliran ini mengemukakan bahwa manusia yang baru dilahirkan telah memiliki bakat dan  pembawaan baik  karena  berasal dari  keturunan orang  tuanya maupun karena  memang  ditakdirkan  demikian.  Jika  individu  pembawaannya  baik, maka akan baik pula individu tersebut begitu juga sebaliknya. Menurut aliran ini,  pendidikan  tidak  dapat  diubah  dan  senantiasa  berkembang  dengan sendirinya.

2.    Aliran Empirisme

Salah satu tokoh aliran ini adalah John Locke, yang mengembangkan teori “tabula rasa”. Menurutnya manusia bagaikan  “tabula  rasa”,  yakni meja lilin  yang  putih  bersih  belum  tergoreskan  apapun.  Mau  dijadikan  gambar gambar  apa saja meja  lilin  tersebut terserah  pelukisnya.  Meja lilin di  sini diibaratkan sebagai bayi yang baru lahir yang akan berkembang, sedangkan pelukis adalah lingkungan yang akan membentuk jadi apapun anak yang baru lahir  ini.  Dengan  kata  lain,  aliran  empirisme  sangat  yakin  bahwa perkembangan organisme ditentukan oleh lingkungan. Bahkan J. B. Watson, yang  terkenal sebagai  behaviorist  dari Amerikat  Serikat,  pernah  sesumbar “Beri aku bayi, lalu mintalah kepada ku mau dijadikan apa pun bayi itu. Mau dijadikan  dokter,  lawyer,  guru,  bahkan  dijadikan  criminal.  Mintalah  kepadaku”.

3.    Aliran Konvergensi

              Tokoh aliran konvergensi adalah William Stern. Aliran ini meyakini bahwa baik factor pembawaan maupun faktor lingkungan sama penting bagi perkembangan organism.  Dengan kata  lain  Aliran ini mempercayai  bahwa faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia tidak hanya berasal dari lingkungan (pengalaman)  saja atau  pembawaan saja, tapi dipengaruhi oleh  keduanya. Faktor pengalaman tidak berarti apa-apa tanpa faktor pengalaman  begitu juga sebaliknya. Perkembangan yang sehatakan berkembang jika ada kombinasi dari fasilitas yang diberikan oleh lingkungan dan potensial kodrati anak bisa mendorong berfungsinya segenap kemampuan anak.


Salam Literasi,


AHSANUDDIN, S.Pd, M.MPd

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGAPA HARUS MENULIS

SURGALAH UPAHNYA

KATA ADALAH SENJATA

PANDEMI MEMBAWA BERKAH

MIRIP SINYAL GAWAI

MENULIS SEMUDAH UPDATE STATUS

PUCUK DICINTA ULAM TIBA

BLOG MEDIA DOKUMENTASI

TIADA KATA TERLAMBAT

SANTRI SEHAT INDONESIA KUAT