Fase-Fase Perkembangan Manusia

 Tahap-tahap perkembangan manusia secara umum terbagi menjadi dua fase yaitu fase embrionik (dalam kandungan/sebelum dilahirkan) dan fase pasca embrionik (setelah dilahirkan).

1. Fase Embrionik (dalam Kandungan/sebelum Dilahirkan)

Perkembangan pada manusia pada fase embrionik diawali dengan proses pembuahan. Yaitu pertemuan antara sel telur yang berasal dari perempuan (ibu) dengan sel sperma yang berasal dari pria (ayah). Inti sel sperma akan melebur dengan inti sel telur dan terbentuk sebuah sel baru yang disebut zigot.

Zigot ini akan membelah diri menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel, 32 sel, dan seterusnya. Zigot yang telah membelah menjadi banyak sel tadi akan berkembang menjadi embrio, kemudian menjadi janin dalam rahim ibu. Lamanya waktu janin tumbuh dan berkembang di dalam rahim ibu, dari mulai proses pembuahan hingga kelahiran adalah kurang lebih 9 bulan 10 hari.

Perkembangan janin selama di dalam kandungan/rahim dibagi dalam tiga tahapan. Lamanya waktu pada setiap tahapan adalah tiga bulan.

Trimester Pertama

Tiga bulan pertama embrio berkembang menjadi janin yang panjangnya kurang lebih 5,5 cm. Janin sudah berbentuk seperti manusia walaupun ukuran kepalanya sangat besar. Di akhir tiga bulan pertama ini janin juga sudah mulai dapat menggerakkan tangan dan kakinya.

Trimester Kedua

Pada tiga bulan kedua, janin sudah semakin berkembang dan panjangnya sudah mencapai kurang lebih 19 cm. Tangan dan kakinya telah berkembang, muka tumbuh memanjang. Pada tiga bulan kedua ini detak jantung janin juga sudah mulai bisa dideteksi. Gerakan janin juga mulai aktif.

Trimester Ketiga

Di tiga bulan ketiga terjadi pertumbuhan ukuran janin sangat cepat. Ukuran tubuh sudah proporsional seperti bayi. Karena ukuran tubuhnya semakin besar, janin tidak terlalu leluasa bergerak di dalam rahim. Menjelang kelahiran bayi pada umumnya sudah mencapai panjang sekitar 50 cm. Berikutnya janin akan lahir ke dunia dan disebutlah dengan sebutan bayi.

2.  Fase Pasca Embrionik (setelah Dilahirkan)

 

Balita

Bayi mempunyai kaki namun belum bisa berjalan dan mempunyai tangan namun belum dapat memegang dengan baik. Bayi memperoleh makanan dan minuman dari ASI (air susu ibu). Seiring dengan bertambahnya usia, organ-organ pada bayi juga akan berkembang.

Pada usia 1 atau 2 tahun, bayi akan mulai belajar berjalan dan mengendalikan fungsi anggota tubuh lainnya seperti tangan, kepala, mulut. Organ-organ tersebut akan semakin matang pada saat usia anakanak. Pada saat usia masuk sekolah (sekitar usia 5 tahun).

 

Anak- anak

Masa anak-anak, yaitu usia 5 hingga 12 tahun. Dalam periode ini, pertumbuhan fisik mulai meningkat baik tinggi badan maupun berat badan disertai perkembangan koordinasi otot-otot dan kemampuan mental. Beberapa anak dapat membaca angka-angka dan huruf-huruf tertentu.

Di atas usia ini, anak telah berkembang dalam kemampuan berbicara, menulis, membaca, dan beralasan. Pada usia yang sama, anak telah matang emosinya dan belajar bagaimana bergaul dengan orang lain.

 

Remaja

Masa remaja ditandai dengan kematangan organ reproduksi. Perubahan fisik yang terjadi merupakan tanda kematangan organ-organ reproduksi. Pada umumnya, organ reproduksi anak perempuan lebih cepat matang dibandingkan organ reproduksi anak laki-laki.

Beberapa tanda matangnya organ reproduksi pada anak perempuan adalah tumbuhnya rambut di daerah kemaluan, membesarnya buah dada, dan terjadi menstruasi. Adapun pada anak laki-laki, tampak dari membesarnya jakun (sehingga suara menjadi besar), tumbuhnya rambut di wajah, otot-otot membesar, dan mimpi yang diiringi dengan keluarnya sperma (mimpi basah).

Penyebab munculnya pubertas adalah karena kerja hormon estrogen yang dihasilkan ovarium (pada perempuan) dan testosteron yang dihasilkan testis (pada anak laki-laki). Akibatnya, organ-organ reproduksi berfungsi dan tubuh mengalami perubahan. Salah satu ciri pubertas pada anak perempuan adalah menstruasi.

 

Dewasa

Setelah melewati masa remaja, akan memasuki masa dewasa sebagai tahapan selanjutnya dari perkembangan manusia. Pada masa ini pertumbuhan tubuh mencapai ukuran maksimal. Tinggi badan akan terhenti pada usia sekitar dua puluh tahunan.

Selama masa dewasa, pemahaman emosional akan terus berkembang, berpotensi untuk terus belajar, mengembangkan diri dalam hal keterampilan, dan aktualisasi diri, bekerja, membina hubungan sosial, dan terus berprestasi.

 

Masa Tua

Segala potensi pada masa dewasa akan mengalami kemunduran ketika memasuki masa tua. Ini terjadi pada usia sekitar 60 – 65 tahun. Tubuh semakin rentan, wajah dan tangan mulai keriput, kesehatan menurun, kecerdasan menurun.

Bahkan pada usia lanjut orang mudah lupa dan membutuhkan banyak istirahat, sehingga lebih banyak menghabiskan waktunya untuk beristirahat. Pada masa ini aktivitasnya menurun dan mulai sulit melakukan kegiatan sehari-hari, seperti berjalan dan aktivitas seperti biasanya.

Secara garis besarnya para ahli memberikan periodisasi/ pentahapan didasarkan atas periodisasi biologis, psikologis, dan didaktis. Pembagian perkembangan ke dalam masa-masa perkembangan ini hanyalah untuk memudahkan kita mempelajari dan memahami jiwa anak dari sisi biologis, psikologis, maupun didaktis. Meskipun dibagi-bagi akan tetapi merupakan kesatuan yang hanya dapat dipahami dalam hubungannya secara keseluruhan.

1) Periodisasi Berdasarkan Biologis

Merupakan pembagian fase perkembangan berdasarkan perubahan fungsi fisik atau perubahan proses biologis tertentu. Tokoh yang berpendapat demikian antara lain Aristoteles yang membagi masa perkembangan menjadi tiga yaitu:

a.    Periode anak kecil (kleuter), usia sampai 7 tahun

b.    Periode anak sekolah, usia 7 sampai 14 tahun

c.    Periode pubertas (remaja) usia 14 sampai 21 tahun

Peralihan masa pertama dengan masa kedua ditandai dengan pergantian gigi. Peralihan antara masa kedua dengan ketiga ditandai dengan mulai bekerjanya kelenjar kelengkapan kelamin.

2) Periodisasi Berdasarkan Psikologis

Periodisasi ini didasarkan pada keadaan dan ciri khas kejiwaan anak pada suatu masa tertentu. Tokoh yang berpendapat demikian antara lain Oswald Kroh. Dia menemukan bahwa setiap anak dalam masa perkembangannya mengalami kegoncangan-kegoncangan psikis yang disebut sebagai masa trotz. Periodisasi perkembangan yang disusun sebagai berikut:

1.    Fase trotz I, usia 0 - 3 tahun atau biasa disebut masa anak- anak awal.

2.    Fase trotz II, usia 3 - 13 tahun biasa disebut masa keserasian sekolah.

3.    Fase trotz III, usia 13 tahun sampai akhir remaja biasa disebut masa kematangan.

Sifat – sifat anak trotz ini ialah meraja- raja, egosentris, keras kepala, pembangkang, dan sebagainya. Yang kesemua itu ia lakukan dengan tujuan untuk memperoleh kebebasan dan perhatian.[7]

3)  Periodisasi Berdasarkan Didaktis

Dasar yang digunakan untuk menentukan pembagian fase-fase perkembangan ini adalah materi dan cara bagaimana mendidik anak pada masa-masa tertentu. Tokoh yang berpendapat demikian antara lain Jean Jacques Rousseau, dia berpendapat bahwa dalam perkembangannya, anak- anak mengalami bermacam- macam sifat dan ciri perkembangan yang berbeda-beda dari satu fase ke fase yang lain. Oleh karena itu, pendidikan harus disesuaikan dengan sifat- sifat masa- masa tertentu itu. Masa –masa perkembangan itu adalah sebagai berikut:

1.    Masa I, masa asuhan (usia 0 – 2 tahun)

2.    Masa II, masa pendidikan jasmani dan latihan panca indera (usia 2 – 12 tahun)

3. Masa III, masa pembentukan watak dan pendidikan agama (usia 15 – 20 tahun). 


Salam Literasi,

AHSANUDDIN, S.Pd, M.MPd

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGAPA HARUS MENULIS

SURGALAH UPAHNYA

KATA ADALAH SENJATA

PANDEMI MEMBAWA BERKAH

MIRIP SINYAL GAWAI

MENULIS SEMUDAH UPDATE STATUS

PUCUK DICINTA ULAM TIBA

BLOG MEDIA DOKUMENTASI

TIADA KATA TERLAMBAT

SANTRI SEHAT INDONESIA KUAT